NGAWI™ Meski sempat diguncang berbagai isu terkait Hambalang kini Edhie Baskoro Yudhoyono atau Ibas tetap komitmen pada jalur politiknya dibawah bendera Partai Demokrat. Keseriusan politikus muda ini dibuktikan saat kunjunganya pada hari ke dua di Kabupaten Ngawi yang menjadi bagian Dapil VII Jawa Timur, Selasa (28/01).
Meskipun cuaca hujan tidak menyurutkan Ibas menyapa para konstituen di beberapa lokasi di Kota Keripik ini. Saat di Desa Brangol, Kecamatan Karangjati, Kabupaten Ngawi, dilokasi yang sudah dikenal sebagai sentra anyaman tas plastik tersebut Ibas langsung menanyakan berbagai hal tentang potensi anyaman. Menurutnya, kesempatan sektor UKM untuk maju sangat terbuka lebar.
Hal ini mengingat berbagai program pemerintah untuk penguatan modal usaha pelaku UKM terus digalakkan. “Pemerintah mengeluarkan berbagai program penunjang kemajuan sektor UKM sehingga perekonomian lokal akan terangkat dan menjadi motor penggerak perekonomian nasional, artinya, kesempatan untuk meraih kesuksesan di sektor UKM sangat besar termasuk para pengrajin anyaman tas di Desa Brangol sini,” ungkap Ibas.
Penataan terhadap UKM sekarang ini terang Ibas sebagai program andalan pemerintah yang didalamnya ada sederet program penunjang. Seperti PNPM Mandiri, Kredit Usaha Rakyat, program koperasi modern, program optimalisasi Tempat Praktek Keterampilan Usaha yang telah mencapai 1.209 unit se-Indonesia.
Kemudian dilokasi lain putra bungsu Presiden SBY ini melonggarkan waktunya dengan mengunjungi Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Harapan Massa Desa Tambakromo, Kecamatan Padas.
Dilokasi tersebut harapnya, pertanian menjadi soko guru terhadap peningkatan perekonomian secara nasional. Dengan demikian potensi produk hasil pertanian harus sedemikian rupa dikelola dengan manajemen yang jelas dan terukur agar mampu bersaing dengan produk lainya.
Dalam kunjunganya Ibas melanjutkan kembali dengan menyambangi Kelompok Pembudidaya Ikan (Pokdakan) Mina Maju Di Desa Mojomanis, Kecamatan Kwadungan. Dilokasi tersebut Ibas langsung melakukan panen ikan jenis nila di karamba milik Pokdakan Mina Maju.
Dibarengi warga setempat Ibas menyempatkan diri membakar ikan nila sekaligus mencicipi lezatnya daging ikan yang menjadi produk unggulan.
Saat didampingi Mohamad Isnaini Widodo Ketua DPC Partai Demokrat Kabupaten Ngawi, Ibas mengatakan budidaya ikan jenis air tawar dari awal sudah terakomodir lewat Progam Pengembangan Usaha Mina Pedesaan (PUMP) yang dianggarkan dari Kementerian Kelautan dan Perikanan RI.
Maka PUMP yang dikelola Pokdakan Mina Maju ini adalah satu upaya motivasi pengentasan kemiskinan di sektor perikanan melalui peningkatan produksi serta pengembangan perikanan skala mikro.
Sementara Suratmojo Ketua Pokdakan Mina Maju menuturkan budidaya ikan berupa nila dan patin dengan memanfaatkan bekas Sungai Madiun yang melintas ditengah wilayah desanya. Dijelaskan, kelompok pembudidaya ikan yang di bentuk 2011 lalu ini, beranggotakan 10 orang dengan luas kolam mencapai lebih dari 10 Ha.
Kata dia, dua tahun lalu Pokdakan Mina Maju mendapat kucuran dana dari Kementerian Kelautan dan Perikanan senilai Rp 65 juta.
“Saya sangat berterima kasih dengan bantuan tersebut, karena secara tidak langsung memberikan lapangan pekerjaan baru bagi pemuda desa yang pengangguran,” tutup Suratmojo.(pr)
0 comments:
Posting Komentar
Terima-kasih atas partisipasi anda