KEDIRI™ Kini kondisi dipusat kawah menurun tajam dan secara resmi terhitung sejak Minggu (16/02) menjadi status siaga. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) dalam siaran persnya menyebutkan zona bahaya sekarang ini beradius 5 kilometer, namun kepastian apakah pengungsi sudah diperbolehkan pulang pihaknya masih melakukan koordinasi dengan satlak.
Gede Suantika ketua pelaksana tugas PVMBG menyebutkan penurunan status tersebut meskipun gempa tremor masih terus berlangsung akan tetapi secara umum aktivitas vulkanik menurun drastis.“Mulai hari ini memang statusnya menjadi siaga mendasar situasi aktivitas vulkanik dipuncak Kelud,” terangnya.
Meski demikian kewaspadaan ekstra ditingkatkan terhadap ancaman lahar dingin menyusul intensitas hujan disekitar Gunung Kelud yang mengalami peningkatan.
Potensi banjir lahar dingin ini mengarah ke beberapa titik di tiga wilayah perbatasan seperti Kediri, Malang dan Blitar. Dalam konsidisi yang demikian ini Gede meminta kepada masyarakat yang berada disekitar kantong-kantong lahar diharapkan harus menjauh guna menghindari jatuhnya korban.
Untuk zona aliran lahar dingin yang paling sering dilewati terutama di Desa Besowo, Kecamatan Kepung, Kabupaten Kediri dan ke arah barat daya tepatnya ke Kali Badak yang berada di Kabupaten Blitar.
“Ketika terjadi hujan secara terus menerus maka cukup menimbulkan lahar dingin turun bahkan batu besarpun ikut terseret,” jelas Gede Suastika.
Sementara terkait turunya status ini para warga di Desa Sugihwaras, Kecamatan Ngancar, Kabupaten Kediri terlihat sudah mulai pulang kerumahnya masing-masing. Sesuai data dari pos pengungsian di kantor Desa Tawang, Kecamatan Wates jumlah pengungsi dari Desa Sugihwaras yang balik kerumah sudah mencapai 1.050 orang.
Kemungkinan kalau situasi benar-benar aman jumlahnya akan terus bertambah karena dari pengakuan pengungsi sendiri akan secepatnya membersihkan rumah dari semburan pasir akibat erupsi kemarin. (pr)
0 comments:
Posting Komentar
Terima-kasih atas partisipasi anda