NGAWI™ Di tempat inilah bayi itu pertamakali ditemukan. Dan kurang 24 jam Satuan Reskrim Polres Ngawi akhirnya berhasil mengamankan pelaku pembuang bayi di Desa/Kecamatan Kendal pada Jum’at malam kemarin, (13/02). Pelaku tersebut diduga kuat dilakukan seorang perempuan yang masih berstatus pelajar kelas 7 salah satu SMP di wilayah Kabupaten Ngawi.
Namun hingga kini, pembuang bayi itu belum bisa dimintai keterangan lantaran masih dirawat di RSUD dr Soeroto Kabupaten Ngawi karena masih mengalami pendarahan serius.“Kami amankan NV (15) warga Dusun Pucanganom, Desa Kendal sebagai pembuang bayi malang itu hari ini,” terang Kasatreskrim Polres Ngawi, AKP Budi Santoso, Sabtu (15/02).
Lebih jauh, Kasatreskrim mengungkapkan sebelumnya wanita tersebut merupakan saksi yang kali pertama menemukan bayi yang dibuang di salah satu kebun milik warga setempat.
Pelaku yang masih siswi kelas 7 SMP ini diamankan petugas lantaran curiga saat dimintai keterangan terkait penemuan bayi tersebut. Dalam kesaksianya pelaku selalu berbelit-belit dan tidak nyambung antara keterangan satu dan lainnya selama pemeriksaan berlangsung.
“Selain itu petugas juga mencurigai terdapat bercak darah yang masih menempel di celana yang masih dipakai wanita itu, saat didesak, akhirnya gadis berumur 15 tahun ini mengakui bayi tersebut adalah darah dagingnya yang baru dilahirkan sendiri di rumahnya,” imbuhnya.
Berdasarkan keteranganganya saat diinterogasi petugas, sebelum dibuang pelaku mengaku melahirkan bayi tersebut didalam rumahnya tanpa sepengetahuan kedua orang tuanya ataupun pertolongan pihak lain. Hal ini disebabkan karena pelaku takut diketahui orang tuanya jika dirinya hamil apalagi masih berstatus pelajar.
“Usai melahirkan pelaku langsung nekat membuang bayi tersebut ke sebuah kebun yang berjarak 200 meter dari rumah pelaku,” papar AKP Budi Santoso.
Sementara berdasarkan pengakuan pelaku, setelah bayinya dibuang ada warga yang merasa iba dan mengambil anaknya agar diserahkan warga ke Bidan Desa. Namun karena ulahnya itu, justru membuat anak pelaku meninggal usai mendapatkan perawatan selama hampir 4 jam.
Kini, pelaku pembuang bayi yang merupakan darah dagingnya itu masih berada di ruang penindakan kandungan RSUD dr Soeroto Kabupaten Ngawi. Tindakan perawatan terhadap pelaku sendiri karena kondisinya masih lemah terlebih mengalami pendarahan. Selain itu pelaku harus menjalani perawatan untuk proses pembersihan sisa plasma dan masa pemulihan pasca nifas seusai melahirkan.
“Kasus pembuangan bayi ini akan ditangani unit Perlidungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Ngawi, selain menyelidiki motif pembuangan bayi, pemeriksaan akan mengarah ke pria yang diduga menghamili pelaku hingga hamil dan membuang bayi hasil hubungan gelapnya itu,” pungkasnya.(pr)
0 comments:
Posting Komentar
Terima-kasih atas partisipasi anda