media online pemberitaan kabupaten ngawi
Diberdayakan oleh Blogger.

Sabtu, 29 Maret 2014

Home > > Rawan Ambrol, Pelajar SDN 02 Banjaransari Belajar Dengan Nyawa Taruhannya

Rawan Ambrol, Pelajar SDN 02 Banjaransari Belajar Dengan Nyawa Taruhannya

Pelajar SDN 02 Banjaransari Ngawi

PADAS™ Setidaknya, 3 ruang kelas SDN 02 Banjaransari, Kec. Padas-Ngawi, kini nyaris roboh. Atap gedung ambrol semua. Meski begitu, ruang kelas tersebut masih digunakan siswa untuk proses belajar dan mengajar. pihak sekolah mengaku sudah berulang kali melaporkan kondisi ini. Realitanya pihak Dinas Pendidikan (Diknas) setempat seakan tutup mata.

“Dengan kondisi seperti yang terlihat kami sebetulnya sudah berulangkali mengajukan proposal ke Diknas tapi sampai saat ini belum ada realisasinya,” terang Suwito, Kepala SDN 02 Banjaransari, (27/03).

Dengan kondisi yang sangat memprihatinkan ini Suwito mengaku sudah melaporkan ke Diknas Kabupaten Ngawi. Bahkan, pihak sekolah sudah pernah mengajukan permohonan dan proposal rehab, sebanyak dua kali selama dua tahun terakhir.

“Semua permohonan dan proposal pengajuan bantuan dana rehab tak pernah digubris,” keluhnya.

Dia menjelaskan, tiga ruang kelas yang nyaris roboh sekarang ini ditempati 58 siswa dari 120 siswa seluruh sekolah. Ke 58 siswa itu, dari III-A sebanyak 21 siswa, dan kelas IV-A serta kelas IV-B masing-masing 37 siswa. Bahkan di ruang kelas IV-A, siswa harus belajar dengan alas terpal karena kekurangan meja dan kursi.

Di ruangan kelas ini terlihat plafonya sudah roboh beberapa bulan lalu yang hanya meninggalkan sisa kayu penahan plafon bergelantungan dimana-mana.

Kalau kondisi tersebut dibiarkan berlarut-larut kemungkinan besar jiwa siswa yang ada dibawahnya sewaktu-waktu terancam. Siswa kelas IV-A, Efendi mengaku selama ini tak bisa belajar dengan nyaman dan tenang karena atap plafon kerap sekali jebol satu persatu meski tak secara keseluruhan.

“Kalau ada angin kencang, atap bisa ambrol dan saya berharap ruang kelas ini segera diperbaiki agar bisa belajar dengan nyaman dan aman,” terangnya.
Sementara Bayu Wijayanto dari LSP3-KIN Ngawi menegaskan dengan kondisi ruang kelas SDN 02 Banjaransari merupakan potret yang sebenarnya terhadap kondisi pendidikan nasional dewasa ini.

Kupasnya, fasilitas dan sarana belajar memainkan peranan penting dalam menentukan mutu pendidikan bagi para calon penerus bangsa. Namun pemerintah yang memiliki kewajiban untuk menyediakan fasilitas dan sarana belajar, belum memberikan perhatian serius terhadap dunia pendidikan.

Bayu mengusulkan kepada pihak terkait agar pembangunan gedung sekolah dilakukan secara profesional dan terkesan tidak asal-asalan. Membangun gedung sekolah kembali yang kokoh dan berkualitas merupakan tantangan tersendiri bagi pemerintah daerah khususnya Kabupaten Ngawi dan pemerintah pusat.
Pewarta: Purwanto
Editor: Kuncoro


Berita Terkait



0 comments:

Posting Komentar

Terima-kasih atas partisipasi anda