NGAWI™ Ternyata bantuan beras miskin (raskin) dari pemerintah selama ini patut dipertanyakan kwalitasnya. Sebagai bukti beberapa warga Dusun Bogoharjo, Desa Watualang, Kecamatan Ngawi Kota mengeluhkan jatah raskin pada bulan Maret ini kondisinya jelek, berbau apek serta banyak butir beras yang patah, sehingga tak layak konsumsi.
“Beras raskin yang diterima warga sini rata-rata berbau apek dan warnanya sudah berubah tidak putih lagi,” terang Untari (22) salah satu warga setempat, (07/03). Diakui Untari, memang sebelumnya jatah beras raskin yang diterima berkwalitas baik dan layak dikonsumsi.Untuk menyiasati beras raskin tersebut agar layak dikonsumsi terpaksa ada sebagian warga melakukan penggilingan ulang.
Lain halnya Mulyono tokoh masyarakat Desa Watualang malah mengatakan kejadian beras raskin berbau apek dan warnanya berubah bukan kali ini saja terjadi melainkan beberapa kali.
“Jumlah totalnya ada 49 sak yang diterima warga Dusun Bogoharjo sini dan setiap saknya kalau tidak salah seharga Rp 24 ribu,” terang Mulyono.
Sebagai tokoh masyarakat dirinya berharap kepada pemerintah khususnya Badan Urusan Logistik (Bulog) agar memberikan jatah raskin kwalitasnya baik dan siap dikonsumsi.
“Kalau bisa diberi keterangan kapan beras itu masa kadaluwarsanya jadi masyarakat yang awam ini biar tahu kapan dimakan dan kapan ditolak,” bebernya.
Sementara Kepala Bulog Sub Divre IV Madiun, Taufan Akib saat dihubungi media via telepon dengan singkat mengatakan untuk saat ini dirinya sudah digeser posisinya sehingga tidak mengetahui mekanisme pendistribusian beras raskin di wilayah Ngawi. (pr)
Pewarta: Purwanto
Editor : Kuncoro
1 comments:
Urusan Raskin di Kab Ngawi selalu saja banyak maslah, contohnya kira kira satu bulan yg lalu ada keluhan dari warga dusun Gunung Rambut dan Pelem Sili desa Pitu yang tidak menerima jatah beras Raskin selama 4 bulan, di beberapa desa di wilayah Kab Ngawi juga ada yang belum menerima Raskin selama 2 bulan.
Masalah Raskin selalu saja timbul dari waktu ke waktu, namun anehnya kenapa kok selalu ada masalah, apa memang tidak ada pengawasan dalam penyaluran Raskin baik dari jumlahnya maupun ketepatan waktu pembagianya. (al sinisi, widodaren, gerih)
Posting Komentar
Terima-kasih atas partisipasi anda