media online pemberitaan kabupaten ngawi
Diberdayakan oleh Blogger.

Senin, 07 April 2014

Home > > Berdalih Waktu Mepet, DBHCHT Rawan Tak Terserap

Berdalih Waktu Mepet, DBHCHT Rawan Tak Terserap

Berdalih Waktu Mepet, DBHCHT Rawan Tak Terserap

NGAWI™ Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCT), penyerapan pada TA 2014 banyak mengalami kendala lantaran memepetnya wakyu yang ada. Aris Dewanto Kabag Adminitrasi Perekonomian Kabupaten Ngawi mengungkap bahwa selain proses pelelangan terkendala waktu karena didalamnya anggaranya sendiri dalam bentuk paket hibah dan perawatan.

“Dari pengamatan memang kondisi masa waktu yang begitu singkat jadi wajar bila DBHCT ini ada kendala menyangkut penyerapanya,” bebernya, Senin (07/04).

Namun dirinya tidak membenarkan kalau toh pihak lain menyudutkan akibat kurang maksimal sistem perencanaan. Selain itu dalam proses penyerapan sendiri ada beberapa kegiatan yang dialokasikan lewat APBD perubahan.

Meski demikian Aris mengaku pada tahun ini tetap yakin bakal terserap semuanya tanpa satupun yang terganjal. Bahkan waktu sebelumnya untuk mengantisipasi penyimpangan DBHCHT serta salah sasaran dalam skala prioritas melalui program yang dibuat Pemkab Ngawi, pihak dewan melakukan hearing dengan pihak yang berkompeten.

Karena sudah menjadi rahasia umum pada tahun sebelumnya DBHCHT ini tengah kedodoran merealisasikan anggaranya. Sebagai bukti tahun 2012 tidak kurang 50 persen yang terserap sedangkan tahun berikutnya 2013 lumayan ada peningkatan sebesar 87 persen.

Supeno Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Ngawi mengaku sebagai lembaga kontrol tidak pernah ada laporan dari satker yang tidak merealisasikan anggaran. Padahal, tahun 2013 lalu diketahui DBHCT yang tidak terserap mencapai Rp 2 miliar lebih.

“Kalau dilihat detailnya sama sekali tidak ada rincian hanya yang ada cuma serapan umum,” kata Supeno.

Satu sisi urainya, besarnya nilai anggaran yang tidak terserap sebagai satu bukti bahwa satker hanya setengah hati dalam melakukan pengelolaanya. Dampak riilnya tentang DBHCHT tahun 2013 Kabupaten Ngawi ratingya ada diposisi 19 dari 38 kabupaten dan kota di Jawa Timur.

“Itu menjadi bahan evaluasi yang jelas pada tahun ini sehingga kurangnya penyerapan DBHCT akan mempengaruhi program yang seharusnya berjalan,” tuturnya.
Pewarta: Purwanto
Editor: Kuncoro


Berita Terkait



0 comments:

Posting Komentar

Terima-kasih atas partisipasi anda