NGAWI™ Sedikitnya, 3.958 personel Lindungan Masyarakat (Linmas) siap amankan jalanya Pemilihan Umum (Pemilu) pada 9 April 2014 mendatang. Semua personil berasal dari 217 desa dan kelurahan dari 19 kecamatan yang ada. Hal ini seperti yang disampaikan Lutfi Mujahidin Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Ngawi, (05/05).
“Semua Linmas nantinya membantu proses pengamanan di TPS begitu juga saat droping surat suara dari KPPS ke masing-masing TPS dan sebaliknya,” terangnya.Ditegaskan, nantinya setiap TPS mendapatkan jatah 2 orang personel yang melakukan penjagaan pelaksanaan proses pemungutan suara selain petugas dari Polri. Mengenai surat rekomendasi tugas personel Linmas diserahkan sepenuhnya kepada KPPS yang ada di setiap desa.
“Karena saat ini Linmas ada di bawah Satpol PP mengenai surat tugasnya agar lebih efektif kita serahkan kepada KPPS yang ada di desa, meski demikian kita tetap melakukan koordinasi dengan KPUD Ngawi tentang hal ini,” urai Lutfi Mujahidin.
Tambahnya, Linmas saat mengawasi TPS nantinya akan diberikan simulasi, agar bagaimana caranya melakukan pengamanan kalau ada potensi rusuh. Untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan dalam mengamankan Pemilu pihaknya bekerjasama dengan kepolisian.
Sedangkan masalah honor kepada personel Linmas, Lutfi mengakui sebelumnya terkendala karena pihak Pemkab Ngawi sejak dari awal tidak menganggarkan untuk penyelenggaraan Pemilu 2014.
Padahal, jika mengacu Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2012 tentang Petugas Penyelenggara Pemilu, Linmas merupakan bagian dari badan yang menjadi tanggung jawab KPU.
“Akhirnya masalah honor ini di cover lewat anggaran KPU jadi kalau di daerah yang bertangggung jawab jelas KPUD,” jelasnya lagi.
Diketahui, dalam APBN 2014, anggaran Pemilu untuk KPU dianggarkan Rp 14,4 triliun. Jumlah itu, tidak termasuk honor linmas. Namun, setiap petugas Linmas akan diberi upah Rp 250 ribu per orang per hari, dihitung pada hari pencoblosan.
Pewarta: Purwanto
Editor: Kuncoro
0 comments:
Posting Komentar
Terima-kasih atas partisipasi anda