media online pemberitaan kabupaten ngawi
Diberdayakan oleh Blogger.

Jumat, 18 April 2014

Home > > Warga Geneng Dihebohkan Dengan Penemuan Boneka Mirip Jenglot

Warga Geneng Dihebohkan Dengan Penemuan Boneka Mirip Jenglot

Boneka mirip jenglot yang dirawat Sulani warga Desa Guyung, Kecamatan Gerih, Ngawi

GENENG™ Warga Desa Guyung, Kecamatan Gerih, Ngawi, dihebohkan dengan penemuan sebuah benda mirip jenglot. Boneka tersebut memiliki tinggi kurang dari lima centimeter, bertaring, rambut gondrong, kuku tajam, dan bola mata melotot. Warga meyakini benda yang kini dirawat Sulani (60) warga setempat adalah jenglot.


“Kalau dilihat memang sangat menyeramkan apalagi jenglot itu kayaknya masih hidup terlihat bola matanya seperti melihat sesuatu,” terang Suyadi salah satu warga sekitar, Jum’at (18/04).

Sedangkan Sulani sendiri menuturkan tepatnya kemarin sore, Kamis (17/04), sekitar pukul 16.00 WIB salah satu putranya Tetek Deni Prasetyo (17) membawa kotak kecil berwarna hijau gelap berisi sebuah boneka yang mirip jenglot dari areal pemakaman yang berjarak kurang dari 50 meter dari rumahnya.

“Kalau yang didalam kotak itu jenglot saya sendiri tidak tahu pokonya kalau dilihat sangat menyeramkan, dan boneka itu diambil anak saya setelah mendapat informasi dari anak-anak kecil lainya yang bermain di pemakaman,” jelas Sulani.

Dari penemuan boneka mirip jenglot tersebut, kini rumah Sulani banyak didatangi warga sekitar yang ingin melihat kebenaran apakah jenglot atau tidak.

Sementara Tetek Deni Prasetyo saat dikonfirmasi menjelaskan dirinya dikagetkan dengan teriakan anak kecil dari dalam pemakaman yang katanya melihat hantu.
“Kalau tidak salah ada tiga anak sekitar sini tengah bermain didalam makam dan tahu-tahu menemukan benda itu,” terangnya.

Namun lain dikatakan Idris Afandi warga Kabupaten Magetan yang kebetulan melihat langsung. Urainya, secara umum, jenglot memiliki bentuk seperti manusia, lengkap dengan dua kali serta panjang rambut yang bahkan melebihi panjang tubuhnya sendiri.

“Jenglot itu bukan benda mati akan tetapi ia hidup, namun tak ada yang pernah tahu kapan bergerak,” kupasnya.
Pewarta: Purwanto
Editor: Kuncoro


Berita Terkait



0 comments:

Posting Komentar

Terima-kasih atas partisipasi anda