KENDAL™ Setidaknya puluhan ibu rumah tangga protes akibat makin langkanya Gas Elpiji 3 Kilogram pada dua pekan terakir ini. Terlihat, dengan wajah kesal para ibu yang sudah berkumpul sejak pagi akirnya lakukan aksi lempar tabung di depan salah satu pangkalan Gas Elpiji dibilangan Desa Kendal, kecamatan Kendal Ngawi, (07/05).
“Kami yang ada disini tetap protes kenapa gas elpiji sulit didapat, padahal itu menjadi kebutuhan pokok bagi kami, makanya kami melakukan protes terhadap pangkalan,” terang Sumini (45) seorang ibu rumah tangga asal Kecamatan Kendal.Sementara Bayu Setiyaji si pemilik pangkalan gas elpiji menerangkan dirinya tidak bisa berbuat banyak akibat kelangkaan gas elpiji selama ini. Diakuinya, dari pihak agen khususnya SPBE yang ada di Ngawi jatahnya sudah dikurangi lebih dari 50 persen.
Terhitung dari sebelumnya setiap pengiriman gas elpiji 3 kilogram yang diterima Bagus sekitar 260 tabung sebanyak tiga kali dalam per minggunya. Namun kini hanya sekali dalam satu minggu dengan jumlah yang sama.
“Kalau dibilang rugi saya selaku pemilik pangkalan jelas sangat rugi besar, karena sebagian konsumen saya ini pada lari dengan membeli gas elpiji diluar wilayah seperti Magetan,” ungkapnya.
Penurunan stok gas elpiji khusunya 3 kilogram yang diterimanya sudah dirasakan sejak akhir 2013 lalu meskipun secara harga masih stabil yakni Rp 14,5 ribu.
Pada pertengahan tahun sebelumnya selaku pemilik pangkalan, Bagus mampu menjual sekitar 2 ribu sampai 3 ribu tabung gas dengan ukuran yang sama ke konsumen. Namun sekarang ini akibat turunya stok dari agen hanya tinggal kurang dari separuh atau sekitar 1 ribu tabung gas.
Jelas Bagus,pihaknya sangat menyayangkan keputusan sepihak yang dilakukan SPBE yang mengatakan memang sesuai DO dikurangi.
Padahal gas elpiji 3 kilogram merupakan bagian dari konvensi gas secara nasional terlebih didalamnya masuk program subsidi.
“Jadi bisa dikatakan aneh kalau kabar dari agen kalau stoknya dikurangi apalagi ini kan barang subsidi, seharusnya makin bertambahnya konsumen harus diimbangi penambahan stok,” kupas Bagus Setiyaji.
Pewarta: Purwanto
Editor: Kuncoro
0 comments:
Posting Komentar
Terima-kasih atas partisipasi anda