NGAWI™ Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kab. Ngawi mencatat hingga di tahun 2014 ini kekurangan guru sebanyak 723 orang. Kekurangan tenaga pendidik juga mulai merambah pada guru agama (PAI) dan guru kelas. Walaupun demikinan, Pemkab setempat belum berencana menambah formasi tenaga didik pada CPNS tahun mendatang, (2015-Red).
Alasanya, masih mempunyai peluang memaksimalkan seluruh kepala sekolah untuk bisa mengajar ditambah guru agama serta guru pendidikan jasmani dan kesehatan (penjaskes) diperbolehkan mengajar dua sekolah sekaligus.“Mungkin tahun ini bisa dimaklumi tetapi tahun depan akan kita pikirkan bisa saja ditambah tenaga gurunya,” terang Djono Kepala BKD Kabupaten Ngawi, Jum’at (13/06).
Kemungkinan untuk menambah jumlah guru SD tahun depan terangnya, setiap tahunya guru SD yang pensiun tidak kurang dari 195 orang. Meski kekurangan guru sampai pada pertengahan tahun ini belum ada satupun sekolahan yang meminta kepada dinas terkait untuk menambah jumlah guru kelas ataupun lainya.
Ternyata fenomena kekurangan guru justru berbalik arah dari kenyataan lapangan, pada umumnya malah dijadikan ajang para guru untuk mengejar jam mengajar sebagai satu syarat mendapatkan tunjangan profesi.
“Kalau kita hitung antara jumlah total guru dengan jumlah SD maka masing-masing sekolah mengalami kekurangan 2 orang guru, namun mereka (guru-red) secara otomatis kalau dikaitkan dengan syarat tunjangan profesi mereka ini malah senang,” urai Djono.
Dilain sisi, untuk sekolah tingkatan SMP dan SMA juga mengalami hal yang sama solusinya sama persis dengan penambahan jam mengajar guru itu sendiri. Khususnya guru bimbingan konseling (BK) diberi kewenangan mengajar dua sekolah sekaligus.
Pewarta: Purwanto
Editor: Kuncoro
0 comments:
Posting Komentar
Terima-kasih atas partisipasi anda