PADAS™ Jawahirul Arif Mustofa balita 3 tahun meski menderita gizi buruk sejak lahir hingga kini belum mendapatkan penanganan yang serius dari pemerintah baik pusat maupun Pemkab Ngawi. Putra pertama pasangan Masrukin (31) dan Ghurotul Fitriah (27) asal Dusun Klampisan, Desa Munggut, Kecamatan Padas, hanya bisa tergolek lemas.
“Setiap kali dibawa ke tempat posyandu anak saya ini di vonis menderita gizi buruk namun sampai sekarang ini tidak mendapatkan apapun baik obat maupun vitamin dari mereka,” terang Ghurotul Fitriah, Sabtu (07/06).Akibat tidak ada penanganan medis sejak lahir, kondisi Irul makin memprihatinkan berat badanya hanya 7 kilogram. Selain itu sampai sejauh ini belum ada tanda-tanda bisa berjalan sebagaimana balita sebanyanya.
Selain kurus kering, penderitaan Iru makin bertambah disaat mau buang air kecil maupun besar terlihat merasakan sakit yang ditandai dengan tangisan luar biasa. Tambah Ghurotul, putra pertamanya tersebut lahir secara prematur di RSUD dr Soeroto Ngawi dengan berat badan hanya 2 kilogram.
Selama 40 hari dalam perawatan pihak rumak sakit milik Pemkab Ngawi ini kondisi Irul tidak berubah. Namun, sesuai kenyataanya demikian pihak rumah sakit setempat tidak melakukan langkah kongkrit terkait perkembangan kondisi tubuh Irul.
Sementara Masrukin melihat nasib putra semata wayangnya sangatlah prihatin tetapi selaku orang tua dirinya mengaku tidak tahu harus melangkah kemana untuk menolong putranya ini.
“Saya sendiri penghasilanya hanya pas untuk dimakan maklum sebagai buruh serabutan, kalau untuk mencari biaya demi anak saya ini rasanya sulit sekali,” paparnya.
Pewarta: Purwanto
Editor: Kuncoro
0 comments:
Posting Komentar
Terima-kasih atas partisipasi anda