NGAWI™ Jelang bulan suci Ramadhan, harga daging ayam di Ngawi mulai merangkak naik. Tentu saja hal ini membuat konsumen makin kelabakan. Sri Wahyuni pedagang ayam potong di pasar besar Ngawi mengatakan sejak sepekan ini harga daging ayam mengalami kenaikan hingga 20% dibanding sebelumnya.
“Kalau dibilang naik mestinya naiklah seperti tahun-tahun sebelumnya, tapi kali ini kenaikanya cukup melambung kalau minggu lalu cuma Rp 25 ribu per kilogramnya namun sekarang sudah menyentuh harga Rp 31 ribu per kilogramnya,” kata Sri Wahyuni, Rabu (18/06).
Terangnya, akibat kenaikan harga daging ayam yang makin tidak terbendung membuat turunya omzet penjualan perharinya. Sewaktu harga masih stagnan berkisar Rp 25 ribu sampai Rp 27 ribu setiap kilogramnya, Sri Wahyuni mengaku mampu menjual sekitar 60 kilogram daging ayam tetapi kini mengalami penurunan secara drastis.
“Paling satu hari penuh hanya bisa menjual 35 kilogram sampai 45 kilogram, karena kalau sudah naik kayak gini mereka akan beli pas menjelang lebaran saja,” kupasnya. Tambahnya, kenaikan harga daging ayam pada dasarnya dipengaruhi dari harga yang ditetapkan oleh peternaknya senilai Rp 21 ribu per kilogramnya.
Naiknya harga daging ayam ternyata tidak mempengaruhi harga daging sapi di pasaran. Mekipun bulan ramadhan tinggal menghitung hari, setiap kilogram daging sapi harganya masih standart dari daerah lainya.
“Saat ini masih sama kok harga daging sapi tergantung kwalitasnya,” singkat Sulastri pedagang daging sapi di pasar besar Ngawi. Bebernya, daging sapi kwalitas A masih dihargai Rp 95 ribu per kilogramnya sedangkan kwalitas B masih berkutat pada harga Rp 90 ribu setiap kilogramnya.
“Mudah-mudahan kalau toh naik jangan terlalu tinggi kasihan para konsumen nantinya, “ pungkasnya.
Pewarta: Purwanto
Editor: Kuncoro
0 comments:
Posting Komentar
Terima-kasih atas partisipasi anda