NGAWI™ Laga lanjutan Divisi Utama (DU) PT Liga Utama 2014, antara Persinga Ngawi kontra PSBK Blitar dengan hasil imbang 2-2, di Stadion Ketonggo Ngawi sempat diwarnai kericuhan begitu wasit meniup peluit panjang akhiri pertandingan. Belum pasti sebabnya, Puluhan polisi langsung mengamankan wasit Hidayat, guna hindari hal yang tak diinginkan,(11/06).
Menurut Dwi Rianto Jatmiko Manajer Persinga Ngawi menjelaskan meski ditahan imbang 2-2 atas PSBK Blitar tidak menjadi soal. Akan tetapi Hidayat selaku wasit dinilai tidak profesional dalam memimpin pertandingan khusunya pada babak kedua yang seharusnya timnya mendapatkan tendangan pinalti namun kenyataanya malah dianulir.“Insiden tadi sebetulnya official kita mau mengklarifikasi terhadap keputusan wasit yang dinilai tidak netral, dimana pada babak kedua seperti yang kita lihat bersama telah terjadi beberapa kali berhenti lebih enam kali akibat pelanggaran masak cuma diberikan perpanjangan waktu dua menit,” jelas Antok demikian panggilan akrabnya.
Sanggahnya, officialnya tidak mempunyai maksud melakukan pengejaran terhadap wasit apalagi dengan tindakan yang berlebihan. Tegasnya, seharusnya wasit memperlihatkan timer sebagai tanda lajunya pertandingan namun ketika official menanyakan justru pihak wasit tidak memperlihatkan.
Dampaknya atas insiden kecil ini selaku manajer Persinga Ngawi pihaknya siap menerima sanksi dari Komite Disiplin Divisi Utama PT Liga Indonesia.
“Klub Persinga Ngawi ini dibentuk tidak mudah dalam menapaki sampai pada tingkatan Divisi Utama PT Liga Indonesia 2014, banyak perjuangan yang kita lalui jadi dampak dari tidak netralnya wasit dalam memimpin pertandingan jelas kita dibuat kecewa,” kupas Antok.
Sedangkan Budiono selaku pengawas pertandingan menegaskan akibat insiden Persinga Ngawi kontra PSBK Blitar akan secepatnya melaporkan secara khusus ke PT Liga Indonesia selaku pemilik otoritas kompetisi.
Mengenai sanksi yang bakal dijatuhkan terhadap klub Persinga Ngawi seandainya ditemukan pelanggaran, Budiono menambahkan kemungkinan besar akan ada sanksi dua hal. Bentuk sanksi yang dimaksudkan bisa saja official dilarang mendampingi pemain dalam beberapa pertandingan ditambah denda.
“Sebetulnya pertandingan tadi memang enak ditonton, namun ada hal-hal kecil yang harus kita perhatikan terutama dari official Persinga yang selalu tidak terima terhadap keputusan wasit, contohnya terkait perpanjangan waktu itu yang menentukan wasit tidak siapapun juga,’ pungkasnya.
Pewarta: Purwanto
Editor: Kuncoro
0 comments:
Posting Komentar
Terima-kasih atas partisipasi anda