Kilas Balik Ihwal Penetapan Usia Kabupaten Ngawi

NGAWI™ Pada kesempatan peringatan HUT Kabupaten Ngawi ke-656 dihalaman Pendopo Wedya Graha, Dwi Rianto Jatmiko Ketua DPRD setempat, mengupas awal mula penetapan hari jadi yang jatuh tiap 7 Juli, adalah mendasar Prasasti Canggu, peninggalan kerajaan Majapahit sekitar tahun Saka 1280 (1358 M), masa pemerintahan Hayam Wuruk (Sri Rajasanagara),(07/07).

Prasasti Canggu berupa lempengan tembaga berbentuk empat persegi panjang berukuran panjang 36,5 cm, lebar 10,4 cm. Prasati ini seluruhnya berjumlah 11 lempengan tetapi baru diketemukan 5 lempengen.

Pada saat ini lempengan Prasasti Cangu tersebut berada di Museum Jakarta dengan kode E 54 C. Kepastian dari Prasasti Canggu juga diperkuat oleh penelitiann Soekarto K. Atmodjo tentang Prasasti Canggu tahun 1280 Saka pada masa pemerintahan Majapahit di bawah Raja Hayam Wuruk.

Sedangkan dalam peringatan hari jadi Kabupaten Ngawi selaku inspektur upacara Budi Sulistyono Bupati Ngawi yang dihadiri seluruh jajaran Unsur Pimpinan Daerah (Unspinda).

Dalam sambutanya Bupati Ngawi Budi Sulistyono, menegaskan seiring usia Kabupaten Ngawi memasuki 656 tahun diperlukan langkah-langkah nyata untuk memajukan dan membangun Ngawi secara utuh.

Tambah Bupati Ngawi, banyak program kerakyatan diberbagai lini perlu adanya optimalisasi guna menunjang keberhasilan program yang sudah dicanangkan.

Terlepas dari masalah yang saat ini dirasakan masyarakat lanjut Budi Sulistyono mengajak segenap lapisan untuk masyarakat dan pejabat untuk bersatu padu mengatasi segala kendala baik ekonomi, sosial dan kamtibmas.

“Apalagi moment HUT Kabupaten Ngawi sekarang ini bertepatan jelang pilpres maka semua lapisan masyarakat harus bersatu menyukseskan pilpres nantinya dalam kondisi nyaman dan aman,” terangnya.
Advertorial

Berita Terkait