NGAWI™ Sempat membuat panik warga, semburan api bercampur lumpur yang disertai bau menyengat dari sumur bor di areal persawahan milik Karno (50), warga Desa Sidolaju, Kecamatan Widodaren, Ngawi, sekitar pukul 7.30 WIB, padam dengan sendirinya. Meski demikian, Eko Heru Tjahjono, kepala BPBD setempat menghimbau warga agar tak menyalakan api di lokasi kejadian,(10/09).
Sementara, pasca terjadinya semburan api disertai lumpur pada hari lalu,(08/09-Red), pihak terkait sempat melakukan usaha pemadaman. Beberapa mobil Damkar sempat didatangkan serta alat pemadam kebakaran jenis AFFF Foam, namun tak memberikan hasil.
Namun sayangnya hingga kini pihak pemerintah sendiri khususnya ESDM Propinsi Jawa Timur belum berani mengeluarkan statmen yang jelas apa yang sebetulnya terjadi terhadap sumur bor di Desa Sidolaju, Kecamatan Widodaren, Ngawi.
Sekilas informasi dari Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi Kelautan (P3GL), menyebutkan munculnya beberapa semburan gas liar atau lebih tepat disebut rembesan gas rawa di persawahan penduduk sebenarnya merupakan fenomena geologi yang umum.
Kejadian ini terbukti terjadi dibeberapa wilayah seperti Pamekasan, Porong, Indramayu, Banyuasin, Banjarnegara, Sragen, Mojokerto dan wilayah Ngawi. Gas yang muncul merupakan gas methan (CH4) yang merembes dari kantong-kantong atau poket-poket gas biogenik yang terbentuk dari bekas rawa-rawa atau sungai purba.
Pewarta: Purwanto/cUnG
Editor: Kuncoro
0 comments:
Posting Komentar
Terima-kasih atas partisipasi anda