NGAWI™ Kini masyarakat Kec. Pitu, Kab. Ngawi, bisa sedikit lega dengan dimulainya mega proyek Pembangunan Jembatan Ngancar Tahap I yang dianggarkan lewat APBD-2014 dengan dana Rp 5.673.330.000. Kedepan diharapkan mampu menjadikan solusi antar 2 kecamatan yakni Pitu dan Paron, yang mana sebelumnya untuk menuju kedua wilayah tersebut harus menempuh jalur memutar yang berjarak 15Km.
“Dengan adanya pembangunan jembatan itu memang sangat membantu kelancaran transportasi antar kedua wilayah khususnya bagi warga Pitu,” terang Muhtarom, salah satu warga Kecamatan Pitu, Minggu (26/10).Dia menuturkan jembatan yang berada antara Desa Pramesan Kecamatan Pitu dengan Desa Ngale Kecamatan Paron menjadikan solusi baru bagi warga yang berada di sisi utara Bengawan Solo. Pasalnya, selama puluhan tahun warga Kecamatan Pitu terkendala dengan akses transportasi yang digunakan sebagai sarana ekonomi maupun pendidikan.
Untuk mempersingkat waktu menuju kedua wilayah memang selama ini masih mengandalkan sarana penyeberangan tradisional menggunakan perahu dengan melintasi Bengawan Solo.
“Kalau musim penghujan apalagi kondisi Bengawan Solo banjir memang membuat rasa khawatir ketika kita menyeberang. Makanya pembangunan jembatan tersebut kalau bisa dipercepat terlebih pembangunan pondasinya sebentar lagi kan masuk musim penghujan,” tutur Muhtarom.
Sesuai pengamatan media sendiri jembatan yang dimulai pembangunanya sekitar dua bulan lalu di bawah kontraktor PT. Jatisono Multi Konstruksi, masih pada tahap pengecoran pondasi baik sisi tengah, kiri maupun kanan jembatan.
Kalau dihitung dari realisasi sampai jembatan clear baru mencapai dibawah 10 persen. Hal ini jelas ada kekhawatiran pembangunan jembatan bakal tersendat ketika masuk musim penghujan. Kendalanya bisa diprediksi ketika musim penghujan tiba ditambah Bengawan Solo banjir akan menghambat pembangunan pondasi.
Sementara Dwi Rianto Jatmiko Ketua DPRD Kabupaten Ngawi menegaskan apapun alasanya jembatan tersebut harus segera direalisasikan guna mendongkrak perekonomian antar dua wilayah kecamatan yang selama ini dipisahkan Bengawan Solo.
“Kebutuhan akan jembatan ini memang tidak bisa ditawar lagi karena manfaat kedepanya diharapkan mampu menaikan taraf perekonomian di dua wilayah,” kata Antok sapaan akrab Dwi Rianto Jatmiko.
Pewarta: Purwanto-ADV
Editor: Kuncoro
0 comments:
Posting Komentar
Terima-kasih atas partisipasi anda