NGAWI™ Puniyem, ibu rumah tangga asal Desa Tambakboyo,Mantingan- Ngawi, tewas setelah terseret arus sungai Sawur yang tidak jauh dari rumahnya. Kejadian bermula saat korban bersama 10 orang lainya hendak ke sawah sekitar pukul 07.00 WIB, pada Minggu pagi, (22/110). Menurut saksi mata, korban tenggelam karena saat itu arus sungai yang begitu deras dan korban tidak mampu berenang menyelamatkan diri.
Menurut saksi mata sekitar lokasi kejadian, ketika korban mulai terseret arus sebenarnya sudah diteriaki oleh rekan-rekanya untuk segera berenang ke tepian sungai. Karena saat itu arus sungai yang begitu deras rupanya Puniyem tidak mampu berenang menyelamatkan diri.“Semua tadi berteriak-teriak supaya dia (korban-red) lekas berenang ke tepi sungai. Karena di lokasi semua para ibu ya tidak mampu berbuat banyak,” kata Tumini salah satu rekan korban.
Setelah dipastikan Puniyem tidak muncul ke permukaan sungai bersama puluhan warga langsung berusaha melakukan pencarian dengan alat seadanya. Pencarian terhadap korban tidak menemukan hasil para warga memberitahukan ke Polsek Mantingan dan Tim SAR asal Kabupaten Sragen.
Setelah dilakukan pencarian selama 13 jam lebih dengan cara menyisir sungai Sawur hingga 4 kilometer menjelang petang jasad Puniyem berhasil ditemukan dalam kondisi tewas. Sesuai keterangan Lukito salah satu anggota Tim SAR Kabupaten Sragen lamanya pencarian terhadap jasad korban diakibatkan medan sungai yang terjal dan berbatu.
Sehingga kapal karet yang dipergunakan tidak mampu dimaksimalkan dalam pencarian terlebih saat itu arus sungai lumayan deras.
“Tadi jasad ibu itu tersangkut di bebatuan dalam keadaan sudah meninggal dunia. Dan lamanya pencarian karena faktor medan sungai sehingga kita terpaksa jalan kaki ditepian sungai,” bebernya.
Pewarta: Purwanto
Editor: Kuncoro
0 comments:
Posting Komentar
Terima-kasih atas partisipasi anda