NGAWI™ Kepala Seksi Penanggulangan Penyakit (P2) Dinkes Kabupaten Ngawi Jaswadi mengatakan, bahwa kasus HIV/AIDS di wilayahnya didominasi oleh masyarakat yang merantau di kota besar maupun yang menjadi Tenaga Kerja Indonesia (TKI). Data yang berhasil dihimpun pada 2014 ini, HIV/AIDS mencapai 63 penderita yang meliputi, 31 penderita baru dari 107 orang yang melakukan Voluntary Counseling Test (VCT).
“Rata-rata penderita HIV/AIDS ini diderita oleh warga yang bekerja diluar daerah seperti dikota-kota besar dan juga yang menjadi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) diluar negeri,” terangnya, Kamis (11/12).Jaswadi menuturkan, sesuai data sejak ditemukannya penyakit HIV/AIDS pada tahun 2002 hingga 2014 ini ada sekitar 209 warga di Kabupaten Ngawi yang positif mengidap penyakit HIV/AIDS dan 86 dianataranya meninggal dunia.
Ratusan penderita tersebar di seluruh wilayah Kabupaten Ngawi meliputi 24 Puskesmas. Untuk wilayah kecamatan yang paling mendominasi penderita HIV/AIDS ada di Kecamatan Paron yang meliputi 2 Puskesmas yakni di Puskesmas Paron dan Puskesmas Teguhan.
Di Puskesmas Paron tercatat ada 11 penderita dan 7 penderita dinyatakan meninggal sedang Puskesmas Teguhan jumlahnya mencapai 13 penderita dan 3 penderita diantaranya sudah meninggal.
Jaswadi juga menjelaskan, dari 24 puskesmas yang ada di Kabupaten Ngawi angka yang cukup tinggi penderita HIV/AIDS berada di Puskesmas Kendal jumlahnya mencapai 14 orang yang masih hidup dan 7 diantaranya meninggal. Dan Puskesmas Bringin 1 penderita serta Puskesmas Karanganyar ada 4 penderita 3 dianatarnya meninggal dunia.
“Untuk penderitanya dibawah umur 0 hingga 20 tahun 0,5 persen, untuk umur 21 hingga 35 tahun sekitar 51 persen,” jelasnya.
Lebih jauh, kata Jaswadi, prosentase kasus HIV/AIDS didominasi oleh para perantau dengan perincian, warga perantau 52 persen, ibu rumah tangga 17 persen dan lain-lain seperti Pekerja Sex Komersil (PSK) dan sebagainya sekitar 31 persen.
Pewarta: Purwanto
Editor: Kuncoro
0 comments:
Posting Komentar
Terima-kasih atas partisipasi anda