Musrenbangkab Dinilai Hanya Sebatas Program Copas

NGAWI™ Pelaksanaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Kabupaten (Musrenbangkab) Ngawi kembali menyodorkan program usang yang diangkat kembali. Setidaknya itulah gambaran dari acara yang digelar di Pendopo Wedya Graha. Sementara menurut pemerhati pembangunan, Budi Hadi Koesoemo menilai, Musrenbang hanya sebatas ritual tahunan karena agendanya hanya program Copy Paste (Copas-Red).

“Tidak mungkin musyawarah yang berlangsung beberapa jam mampu mengakomodir semua program sesuai skala prioritasnya,” terangnya, (04/03).

Lanjut dia, perencanaan yang baik seharusnya berbasis pada potensi dan kondisi keuangan daerah, tidak sekedar berandai andai sehingga tidak akan mengundang banyak kekecewaan publik.

“Jangan sampai kita sudah berdebat untuk pembangunan yang biayanya tinggi tahu tahu uang kita jauh dari kebutuhan, sehingga perencanaan itu tidak ada manfaatnya. Mewujudkan pembangunan yang berpartisipatif berorientasi pada kesejateraan rakyat, sejak awal adanya Musrenbang secara riil tidak membawa aspirasi yang diusung dari desa,” paparnya lagi.

Dia berharap, sesuai perhitungan keuangan daerah RKPD sampai tahun 2016 yang harus dicermati tentang dana perimbangan senilai Rp 1 triliun lebih terdiri dari dana bagi hasil pajak atau bagi hasil bukan pajak, dana alokasi umum dan dana alokasi khusus.

“Besarnya nilai pembangunan harus benar-benar ditempatkan sesuai skala prioritas bukan didasari kepentingan kelompok tertentu. Indikatornya, bila ada pemaksaan terhadap program yang bukan menjadi patokan awal bisa jadi hasilnya akan premature,” pungkasnya.
Pewarta: Purwanto
Editor: Kuncoro

Berita Terkait