SN™ NGAWI-Memaknai Hari Kartini yang jatuh setiap 21 April dalam kurun satu abad lebih ini sudah banyak hal yang membuat kaum Hawa selangkah lebih maju. Meski begitu, menurut Dra.Samini salah satu anggota DPRD Ngawi selama lima periode ini mengaku masih prihatin khususnya untuk wilayah Ngawi belum adanya lembaga konseling atau pendampingan untuk perempuan korban KDRT, human trafiking, kekerasan seksual dan lainya.
“Belum ada data yang pasti berapa jumlah perempuan di wilayah Ngawi ini dari tahun ke tahun sebagai korban kekerasan, dan parahnya hingga saat ini belum ada lembaga konseling atau pendampingan terhadap korban,” terangnya, (27/4).
Dia menilai perlindungan terhadap perempuan tidak hanya digelar melalui ceremonial kegiatan yang ujungnya tanpa ada tindak lanjut. Sehingga dalam beberapa dekade sesuai dirinya mengabdi sebagai wakil rakyat, perempuan hanya dijadikan sebagai subyek manakala ada satu titik persoalan yang mendera kaum hawa tersebut.
Untuk kedepanya selaku kaum perempuan sendiri Dra.Samini sangat berharap sesuai dinamika perkembangan sosial yang terjadi di masyarakat maka perempuan akan mampu menyelesaikan persoalan yang dihadapinya.
Dia menambahkan, manakala seorang perempuan lebih memilih untuk menjadi seorang ibu rumah tangga dengan kesadaran matang, atau sebaliknya tatkala seorang perempuan ingin bereksistensi di ruang publik, tanpa paksaan dengan tetap memperhatikan peran dan nilainya sebagai seorang ibu dan perempuan, maka hal tersebut sudah perwujudan dari emansipasi.
“Sehingga pada perayaan hari Kartini ini, sebagai pangkal tolak untuk merefleksi diri menjadi seorang perempuan yang memiliki nurani untuk terus berkarya dan bereksistensi hingga ke masa depan,” pungkasnya.
Pewarta: Purwanto
Editor: Kuncoro
0 comments:
Posting Komentar
Terima-kasih atas partisipasi anda