SN™ NGAWI-Jelang Pilbup Ngawi Desember mendatang, kubu dari Koalisi Indonesia Hebat (KIH) dan Koalisi Merah Putih (KMP), yakni PKB dan Partai Gerindra sepakati perjanjian politik. Meski belum tetapkan pasangan calon yang akan diusung, namun keduanya memproklamirkan diri sebagai koalisi pengusung bakal calon Bupati dan bakal calon wakil Bupati. Muncul prediksi, hal ini bisa menjadi hadangan laju duet incumbent OK.
"Setelah lakukan komunikasi politik, kami berdua sepakat berkoalisi," kata Ketua DPC PKB Ngawi Khoirul Anam Mukmin, (22/05).Secara parlemen, koalisi kedua partai tersebut sudah mengantongi modal untuk maju menjadi pengusung cabup-cawabup pada pilkada nanti. Mengingat, Gerindra memiliki 5 kursi dan PKB 4 kursi. Sehingga total modal koalisi itu menjadi 9 kursi atau 20 persen dari jumlah keseluruhan kursi di DPRD Ngawi.
"Maka dari itu kami harus melakukan koalisi agar bisa langsung mengusung cabup-cawabup," terangnya.
Gus Anam, sapaan akrab Khoirul Anam Mukmin sempat membocorkan, ada dua nama yang diusulkan dari internal maupun eksternal partai. Di internal, kata dia, namanya diusulkan oleh sebagian besar pengurus.
Sedang, dari luar ada nama Jumirin masuk daftar sebagai calon yang ingin menumpang partai berlambang bola dunia tersebut.
"Namun tidak menutup kemungkinan ada nama-nama lain yang ingin maju menggunakan kendaraan kami (koalisi PKB-Gerindra-red)," paparnya.
Sementara, Ketua DPC Gerindra Ngawi Aswan Hadi Najamudin menyebut kesepakatan koalisi merupakan hasil komunikasi politik yang dilakukannya sejak beberapa minggu lalu.
Beda dengan PKB, pihaknya menyebut sudah ada empat nama yang mendaftarkan diri ke partainya.
Namun demikian, pihaknya belum memutuskan siapa nama yang akan diusung. Gerindra tetap melangkah dengan mekanisme partai yang sudah ditentukan.
"Kami akan jaring dulu, di survei dan diajukan ke DPW dan DPP,’’ tandasnya Najamudin.
Pewarta: Purwanto
Editor: Kuncoro
0 comments:
Posting Komentar
Terima-kasih atas partisipasi anda