SN™ NGAWI-Hari kedua paripurna nota keuangan tentang Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) TA 2014, Bupati Ngawi Budi Sulistyono berikan keterangannya terkait pandangan fraksi Gerinda Nasional yang mengkritisi SILPA DAK pendidikan 2014 yang mencapai Rp 170 miliar lebih. Menurutnya hal ini dikarenakan Kemendiknas tak konsisten dalam menerbitkan petunjuk teknis (Juknis) penyerapan.
“Bukan pada kita penyebab keterlambatan maupun penyebab sisa anggaran melainkan Kemendiknas yang selalu merubah-ubah juknis,” tandas Kanang yang dipastikan bakal macung kembali pada Pilkada Ngawi mendatang, (19/06).Masih menurutnya, turunya juknis DAK bidang pendidikan dari pusat ke daerah justru tepat saat APBD disahkan. Tentu saja hal ini berakibat realisasi DAK pendidikan harus menunggu perubahan anggaran atau APBD-P.
“Jadi adanya sisa lebih penggunaan anggaran (Silpa-Red), tidak lepas dari keterlambatan transfer dana dari pusat yang berujung pengerjaan proyek fisik tidak berani dikerjakan lantaran memepet tahun anggaran berjalan,” pungkasnya.
Pewarta: Purwanto
Editor: Kuncoro
0 comments:
Posting Komentar
Terima-kasih atas partisipasi anda