media online pemberitaan kabupaten ngawi
Diberdayakan oleh Blogger.

Kamis, 02 Juli 2015

Home > > Warga Ngawi Yang Tinggal Di Bantaran Bengawan Solo Terserang Gatal-Gatal

Warga Ngawi Yang Tinggal Di Bantaran Bengawan Solo Terserang Gatal-Gatal

berita foto video sinar ngawi terkini: diduga akibat limbah industri, kondisi benganwan solo tercemar parah

SN™ NGAWI-Warga Ngawi yang tinggal di sepanjang bantaran bengawan Solo sejak mengeluhkan kondisi air sungai yang hitam pekat serta berbau anyir. Banyak menduga hal ini disebabkan oleh pembuangan limbah industri yang ada di hulu sungai masuk provinsi Jawa Tengah. Zakat, salah seorang warga Desa Selopuro- Pitu, menyatakan bahwahal ini terjadi sejak tahun 1980 an dan sering terjadi tiap kali masuk bulan September.

“Ya seperti itu akibat limbah warna air bengawan jadi dua kotor dan jernih tapi mayoritas hitam pekat kayak itu,” terangnya, Kamis (02/07).

Menurutnya, sebelum terjadi pencemaran ekosistem Bengawan Solo seperti lobster maupun ikan besar berkembang dengan baik namun sekarang sebaliknya. Dia mengharapkan pemerintah setempat secepatnya turun tangan untuk mengendalikan agar tidak terjadi pencemaran.

Sesuai pernyataan Sudirman, Kepala Kantor Lingkungan Hidup (KLH) setempat mengaku telah menerjunkan petugas untuk mengambil sampel air sungai itu. Sebab, pihaknya khawatir kandungan zat kimia dari limbah pabrik tekstil tersebut mengancam nyawa warga di sepanjang aliran Bengawan Solo.

Untuk mengatasi persoalan limbah tersebut, dia menuturkan telah melakukan koordinasi lintas daerah dengan kepala kantor lingkungan hidup di wilayah Bojonegoro, Karangnyar, Sragen, dan Solo. Namun, belum ada titik temu. Padahal, wilayah Jatim terdampak paling parah.

"Sebagian warga di Kecamatan Pitu melapor gatal-gatal setelah beraktivitas di sungai. Kami akan mencari penyebab pastinya," tegasnya.
Pewarta: Purwanto
Editor: Kuncoro


Berita Terkait



0 comments:

Posting Komentar

Terima-kasih atas partisipasi anda