SN™ NGAWI-Petugas dari Kesatuan Pemangku Hutan (KPH) Ngawi lakukan simulasi penanganan kebakaran hutan. Hal ini dilakukan, mengingat hutan di Ngawi yang mencapai 45 hektar lebih, terutama disepanjang jalur Ngawi-Solo rawan kebakaran pada musim kemarau seperti saat ini. Joko Siswanto, ADM KPH setempat menambahkan bahwa pihaknya juga mendirikan pos simpatik lengkap dengan mobil pemadam kebakaran.
“Kebakaran bisa terjadi di semua wilayah tapi ada yang harus kita prioritaskan seperti di sepanjang jalur Ngawi-Solo sehingga tidak mengganggu para pengguna jalan maka kita akan dirikan pos lengkap dengan peralatan pemadaman kebakaran,” terangnya kemarin.
Edi Wibowo, Humas KPH Ngawi menambahkan, bahwa tindakan antisipasi terjadinya kebakaran lebih penting dilaksanakan., dengan mensosialisasikan perilaku waspada penyebab kebakaran.
Mengingat banyak warga yang melakukan aktifitas di kawasan hutan serta para pengguna jalan yang kadang membuang putung rokok sembarangan
Guna mengantisipasi bahaya kebakaran hutan terutama pada musim kemarau ini dan beberapa faktor yang kadang
untuk kawasan hutan di wilayah Ngawi terbilang rawan terjadinya kebakaran. Guna mengantisipasinya
Beberapa faktor yang menyebabkanmendukungnya seperti salah satunya karena banyaknya warga yang kerap beraktifitas di kawasan hutan
“Potensi terjadinya kebakaran sangat tinggi mengingat pada kemarau seperti ini tingkat kekeringan daun jati banyak,” pungkasnya.
Pewarta: KS/WB
Editor: Kuncoro
0 comments:
Posting Komentar
Terima-kasih atas partisipasi anda