SN™ NGAWI-Polres Ngawi terjunkan Detasemen Kompi C Pelopor Brimob yang berkedudukan di Madiun guna menghadang pendemo anarkis. Massa pendemo pendukung salah satu pasangan calon dalam pilkada ini menilai pihak Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) tidak berlaku netral. Beruntung pasukan Brimob berhasil mengendalikan situasi dengan membubarkan massa dengan semprotan gas airmata dan water cannon.
Inilah gambaran jalannya simulasi pengamanan pemilu kada serentak pada 9 Desember mendatang yang digelar Polres Ngawi bertempat di alun-alun merdeka.“Semua yang dilakukan ini adalah gambaran dari kegiatan pengamanan pesta demokrasi khususnya Pilkada di Kabupaten Ngawi. Dari mulai tahapan pendaftaran, masa kampanye dan semuanya terangkai disini termasuk pemungutan suara, sehingga ketika ada permasalahan pihak kita akan sigap menanganinya,” terang AKBP Suryo Sudarmadi, Kapolres Ngawi.
Masih menurut Kapolres Ngawi, untuk memberikan pengamanan maksimal dalam mengawal semua tahapan Pilkada yang akan digelar pada 9 Desember 2015 mendatang. Untuk zona merah atau wilayah yang menjadi pusat perhatianya dalam mengantisipasi aksi gangguan kamtibmas terutama teroris menjelang Pilkada ada tiga kecamatan seperti Widodaren, Sine dan Ngrambe.
Sementara dihari yang sama, pihak KPUD kabupaten Ngawi melakukan pengundian nomor urut paslon melalui rapat pleno terbuka. Hasilnya paslon incumbent Budi Sulistyono (Kanang) - Ony Anwar (OK) mendapat nomor urut 1, sedang dari perseorangan (independen) Agus Bandono - Adi Susila (ABAS) mengantongi nomor urut 2.
“Tahapan pengundian nomor urut ini menjadi awal untuk dasar pembuatan alat peraga kampanye dan kartu surat suara. Dan hasilnya seperti diketahui secara terbuka yang disaksikan langsung masingt-masing paslon maupun partai pengusung dan tim kampanyenya,” terang Syamsul Wathoni Ketua KPUD Kabupaten Ngawi.
Pewarta: PR/KY
Editor: Kuncoro
0 comments:
Posting Komentar
Terima-kasih atas partisipasi anda