SN™ NGAWI-Dampak kemarau panjang hingga masuk bulan September 2015 ini, setidaknya ada tiga kecamatan di Kabupaten Ngawi masuk dalam zona kritis air bersih. Eko Heru Tjahjono, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat menegaskan, kekeringan merupakan tamu rutin tahunan yang kerap melanda di wilayahnya.
“Setiap kemarau ya seperti ini sulit air bersih terpaksa mengambil dari sungai meski airnya agak kotor. Maunya pemerintah tahulah kondisi warga disini,” terang Sujiati warga Desa Papungan, Kecamatan Pitu, (09/09).Dapat dikabarkan pula, Pemandangan serupa juga terjadi didesa sebelahnya yang hanya berjarak kurang dari 7 kilometer yakni Desa Cantel, Kecamatan Pitu, waktu pagi atau sore terlihat puluhan warga rela antri dipinggiran sungai setempat.
Dengan membawa ember wargapun harus bersabar menunggu air yang kwalitasnya jauh dari kata bersih apalagi sehat itupun terbatas yang didapat.
“Kalau tidak sabar pasti tidak dapat air bersih karena ya itu tadi dari mata air yang ada di pinggiran sungai terkadang lumayan kotor airnya. Kalau mengandalkan air sumur jelas tidak mungkin wong kering semua,” kata Suparno warga Desa Cantel.
Sementara warga mengharap, dengan adanya problem air bersih harapanya hanya tertumpu pada pemerintah, paling tidak membuatkan sumur dalam sebagai solusi terbaik untuk mereka.
Dari pengamatan dibeberapa lokasi masuk Kecamatan Pitu, memang krisis air bersih cukup mengkhawatirkan. Meski pemerintah turun tangan dengan memasok air bersih namun jumlahnya tidak memadai dibanding jumlah warga.
Pewarta: PR/KY
Editor: Kuncoro
0 comments:
Posting Komentar
Terima-kasih atas partisipasi anda