SN™ NGAWI-Guna meningkatkan pengetahuan petani tembakau, Dinas Kehutanan dan Perkebunan Ngawi menggelar rapat bidang penerapan pengendalian hama terpadu (PHT), terutama dalam bidang pengendalian organisme pengganggu tananaman (OPT). Irwan Esti Cahyono, Kabid Perencanaan dan Pengendalian Dishutbun setempat menerangkan bahwa program ini diikuti oleh 9 kelompok tani tembakau di 4 Kecamatan.
“Petani tembakau untuk kedepannya diharapkan bisa meningkatkan pengetahuan dan ketrampilannya, sehingga dalam pengelolaan tanaman budidaya tembakau menjadi berkualitas baik,” terangnya.Masih menurutnya, petani tembakau jiga dibekali dengan wawasan lingkungan akibat dampak dari perkebunan tembakau, baik yang berupa pencemaran maupun penurunan kualitas lingkungan hidup.
“Utamanya dalam pengendalian hama. Jadi petani diberi wawasan pemanfaatan proses pengendalian hama dengan cara mengurangi tindakan yang sekiranya merugikan atau malah justru mematikan perkembangan musuh alami,” terang dia.
Kegiata yang diikuti oleh kelompok tani tembakau yang berasal dari empat kecamatan, yakni Karangjati, Bringin, Pangkur dan Paron ini menekankan akan sinergitas antara penerapan pengendalian hama dan pengendalian organisme pengganggu tananaman yang ramah lingkungan sehingga bisa berdampak peningkatan produksi hasil tembakau.
“Petani harus memahami pengendalian hama ini mendasar pada agroekosistem setempat, dengan demikian baik jenis hama serta takaran penggunaan pestisida tidak sampai merusak habitat lingkungan,” pungkasnya.
ADV
Editor: Kuncoro
0 comments:
Posting Komentar
Terima-kasih atas partisipasi anda