SN™ NGAWI-Dekati akhir tahun (2015-Red), capaian penerimaan pajak bumi dan bangunan perdesaan dan perkotaan (PBB-P2) di Ngawi jauh dari target atau sekitar 37% saja. Menurut Kabid PBB-P2 DPPKAD Agus Setyo Budi, kondisi seperti ini selalu rutin terulang saat masuk bulan September pada tiap tahunnya. Dengan kejadian ini maka pihaknyapun kerap kali berinisiatif untuk mengundur batas jatuh tempo pelunasan.
“Hampir sama dengan tahun lalu. Setiap tahun di awal September dan sampai Oktober penerimaan PBB-P2 belum terlalu signifikan. Dan itu butuh koordinasi di sektor yang ada,” kata Kabid PBB-P2 DPPKAD Agus Setyo Budi.Dari 19 kecamatan di Ngawi, Sine merupakan wilayah paling rendah untuk realisasi PBB-P2, yakni dari total pagu Rp 562.920.351 juta realisasi Rp 110.024.399 juta atau bari 19,55 persen, Karanganyar dari pagu Rp 286.793.440 juta realisasi Rp 68.023.963 juta atau 23,72 persen.
Sedang Kecamatan Mantingan dari pagu Rp 795.291.335 juta realisasi Rp 189.204.194 juta atau 23,79 persen, Kecamatan Bringin dari pagu Rp 364.148.369 juta realisasi Rp 95.733.350 juta atau 26,29 persen dan Kecamatan Kedunggalar dari pagu Rp 1.716.860.680 milliar realisasi Rp 515.709.852 juta atau 30,04 persen.
Akan tetapi yang paling tinggi hingga awal bulan ini adalah Kecamatan Ngrambe dengan realisasi penerimaan pajak sebesar 58,54 persen.
“Selain Ngrambe, penerimaan PBB-P2 di kecamatan lainnya masih dibawah 50 persen,” pungkasnya
Pewarta: kun/pr
Editor: Kuncoro
0 comments:
Posting Komentar
Terima-kasih atas partisipasi anda