SN™ NGAWI-Masuk musim penghujan, pelaku Usaha Kecil Menengah (UKM), terutama yang memproduksi minyak cengkeh mulai kesulitan mendapatkan bahan baku. Seperti halnya warga Desa Wonosari Kecamatan Sine-Ngawi yang mengandalkan usaha penyulingan mengaku mulai kesulitan mencari daun cengkeh kering. Masih menurutnya, hal ini tak lepas dari kondisi cuaca yang sekarang ini tengah memasuki musim penghujan.
“Tiap tahunnya pasti mengalami kesulitan mencari bahan baku, terutama masuk musim penghujan,” terang Suyatno warga setempat.Tambah Suyatno, usaha penyulingan minyak cengkeh yang dimulai sejak tahun 2002 lalu dibutuhkan tingkat keuletan untuk bisa mampu bertahan. Awalnya disekitar Sine ada 4 UKM penyulingan minyak cengkeh yang dikerjakan secara mandiri oleh beberapa warga akibat kurangnya permodalan lambat laun gulung tikar.
Kemudian secara rinci Suyatno menjelaskan, setiap bahan baku 7 kwintal daun cengkeh kering akan menghasilkan minyak cengkeh 20 Kg dengan masing-masing kwintal mempunyai rendemen sebesar 2,85 persen.
Kapasitas produksi per bulannya rata-rata mencapai 540 kg minyak daun cengkeh dengan harga tertinggi Rp 160 ribu per kilogram.
Biasanya, minyak cengkeh yang dihasilkan akan dipasarkan ke pengepul di wilayah Semarang dan Surabaya.
Tapi sayangnya usaha yang mempunyai prospek bagus tersebut kata Suyatno sampai sekarang ini belum ada campur tangan dari pemerintah.
Pewarta: kun/pr
Editor: Kuncoro
0 comments:
Posting Komentar
Terima-kasih atas partisipasi anda