media online pemberitaan kabupaten ngawi
Diberdayakan oleh Blogger.

Minggu, 14 Februari 2016

Home > > Selfie Loncat Dari Jembatan, Jasad Pelajar SMP Baru Ditemukan 2 Hari Kemudian

Selfie Loncat Dari Jembatan, Jasad Pelajar SMP Baru Ditemukan 2 Hari Kemudian

Selfie Dengan Gaya Terjun Bebas Dari Atas Jembatan, Pelajar SMP Di Ngawi tewas Terseret Arus Bengawan Solo

SINAR NGAWI™ Widodaren-Setelah hanyut terseret arus deras bengawan Solo saat unjuk keberanian selfie dengan meloncat dari atas jembatan Payak masuk Dusun Gendingan Lor pada jum’at lalu (12/02), Akbar Putro Riyadi (16) pelajar SMP PGRI 3 Walikukun, warga Desa Gendingan, Kecamatan Widodaren, Ngawi ditemukan warga dalam kondisi tak bernyawa dialiran bengawan solo masuk Dusun Kamolan, Desa Pitu.

“Pertama saya lihat itu seperti ada orang berenang ditengah Bengawan Solo yang banjir itu tapi setelah saya melihat dari dekat ternyata dia tengkurap dan meninggal. Lantas saya memberitahukan teman untuk ikut membantu menepikan jasad itu pakai tali,” kataterang Jumani, warga setempat.

Sesuai kronologi yang dihimpun pewarta, saat itu korban bersama 6 rekanya tengah asyik disekitar jembatan Payak masuk Dusun Gendingan Lor, Desa Gendingan, Kecamatan Widodaren, Ngawi.

Dilokasi jembatan gantung setinggi belasan meter inilah korban yang merupakan pelajar SMP PGRI 3 Walikukun hendak foto selfie dengan cara meloncat dari jembatan.
Lantas rombongan pelajar ini berpencar, korban bersama dua rekanya mengambil posisi diatas jembatan sedangkan tiga rekanya lagi berada dibawah atau dipinggir aliran Bengawan Solo.

Aksi pun dilakukan bersama Adi Imam Alfianto (15) sebanyak dua kali penerjunan dan sukses.

Tetapi yang ketiga kalinya penerjunan korban gagal total dengan terseret derasnya aliran Bengawan Solo.

Upaya pertolongan sebelumnya sudah dilakukan oleh Adi dengan cara menarik tangan korban tetapi beberapa kali terlepas dan langsung hanyut.

Terpisah, Kapolsek Pitu AKP Suparman, saat dikonfirmasi via ponsel mengatakan, telah dibenarkan kalau jasad yang ditemukan warga diwilayah hukumnya itu merupakan jasad remaja asal Desa Gendingan yang dinyatakan hilang waktu sebelumnya.

“Memang benar jasad yang ditemukan warga itu remaja atas nama Akbar asal Desa Gendingan. Dan kondisi jenasahnya sudah membusuk kemudian langsung kita kirim ke RSUD dr Soeroto Ngawi untuk di outopsi,” kata Kapolsek Pitu AKP Suparman.

Sampai berita ini diturunkan orang tua korban, atas nama Sadiman dan ibunya Mariyah dalam kondisi shock mengetahui putra bungsunya dari 9 bersaudara meninggal dunia dengan cara tragis.

Setelah di outopsi di RSUD dr Soeroto Ngawi jenasah korban langsung dibawa pulang untuk dimakamkan di TPU dekat rumah duka di Desa Gendingan.
Pewarta: kun/ad
Editor: Kuncoro


Berita Terkait



0 comments:

Posting Komentar

Terima-kasih atas partisipasi anda