SINAR NGAWI™ Ngawi-Tenaga Pendamping Desa (PD), hasil rekrutmen akhir 2015 lalu, banyak desa di Ngawi ragukan kemampuan mereka. Edi Purwantoro Kabid Pemdes BPM setempat membenarkan bahwa desa kelihatannya lebih condong didampingi mantan fasilitator PNPM karena dianggap lebih cakap bekerja, sambil menambahkan untuk tahun 2016, alokasi Dana Desa (DD) naik 110% dibanding tahun lalu.
“Hasil rekrutmen tenaga PD ini bisa dibilang kurang optimal. Kenyataannya banyak penolakan dari desa. Penolakannya ya mungkin terkait kapasitasnya mereka dan katanya malah lebih pintar perangkat desanya,” terang dia.Urainya lagi, meski demikian keberadaan tenaga PD serta semua mekanisme tentang PD adalah kewenanganya berada ditangan pemerintah pusat sehingga pihak daerah hanya menerima konsekuensinya.
Dapat diulas, dari 213 desa yang akan menerima DD meskipun disesuaikan variable yang ada minimalnya desa tetap menerima diatas Rp 600 - Rp 750 juta dan maksimal Rp 750 juta.
Sementara sasaran dari DD untuk di Kabupaten Ngawi mendasar instruksi bupati yang memprioritaskan untuk pembangunan terhadap sarana dan prasarana (sarpras) yang ada di desa terutama akses jalan denga tujuanya sebagai langkah penguatan ekonomi yang bermuara pada kesejahteraan masyarakat.
“Saya kira tidak perlu dikhawatirkan terkait realisasi dana desa karena semua pihak sudah kita libatkan untuk pengawasanya mulai kejaksaan hingga kepolisian. Dan yang terpenting mereka para penerima dana desa ini jangan coba-coba menilep atau lainya,” pungkas Edi, sapaan akrabnya.
Pewarta: kun/pr
Editor: Kuncoro
0 comments:
Posting Komentar
Terima-kasih atas partisipasi anda