SINAR NGAWI™ Ngawi-Kurang pemahaman akses peluang pasar berimbas bagi para petani tembakau selalu dipihak yang kurang diuntungkan. Ervan Cahyono, Kabid Perencanaan dan Pengendalian Dinas Hutbun Ngawi akhirnya gelar rapat memfasilitasi antara Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) dengan pelaku usaha dalam hal ini PT, Sadhana Arif Nusa guna menciptakan nilai tawar lebih petani tembakau.
“Kerja sama kemitraan ini kita harapkan kedepan bisa menciptakan peluang pasar yang tepat, sehingga kesejahteraan petani tembakau meningkat,” urai dia.Tambahnya, dengan kemitraan menjadikan hubungan yang harmonis, sinergis dan berkesinabungan antara kedua belah pihak, yakni para petani dan pelaku usaha dalam hal ini PT, Sadhana Arif Nusa.
“Dengan demikian nantinya hasil kesepakatan bersama ini bisa saling menguntungkan,” terangnya lagi.
Masih ditempat yang sama, acara pertemuan serta rapat yang difasilitasi oleh pihak Hutbun Ngawi, selain diikuti Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) beserta PT, Sadhana Arif Nusa, juga nampak hadir UPTD Dishutbun, serta 9 desa yang tergabung dalam kelopok tani tembaku yang ada di Kecamatan Karangjati.
Dapt pula diwartakan, luas areal tanaman tembakau di kabupaten ngawi memang mengalami fluktuasi, yang mana pada tahun 2011 dari luasan 1.371 Ha, setahun kemudian yakni pada 2012 naik menjadi 1959 Ha namun di tahun 2013 mengalami penurunan dan hanya seluas 972 Ha.
Permasalahan penurunan luasan areal tembakau tersebut disebabkan anomali iklim meskipun proses penanaman mencapai 2.786 Ha namun yang panen tidak lebih dari 972 Ha.
Pewarta: Son
Editor: Kuncoro
0 comments:
Posting Komentar
Terima-kasih atas partisipasi anda