SINAR NGAWI™ Kendal-Pasca sehari meninggalanya pekerja tambang tradisional yang tertimpa batu, Ratno (35), warga Dusun Tanon, Desa Sidorejo, Kecamatan Kendal Ngawi, Kapolsek Kendal AKP Suroso berupaya memberikan sosialisasi keselamatan kerja bersama para penambang tradisional. Salah satunya dengan memberi pengertian, agar para pekerja tetap mengutamakan keselamat diri sendiri maupun rekan kerjanya.
“Persoalan tambang didaerah ini memang serba dilema memang mereka mengerjakan secara tradisional diatas lahanya sendiri. Hanya saja persoalanya adalah nyawa kalau mereka sembrono bisa saja menimbulkan korban jiwa makanya kami himbau agar ekstra hatihati waktu bekerja,” terang dia.Tambahnya, keberadaan tambang galian tambang tradisional yang berada di wilayah hukumnya memang perlu ditelaah lebih mendalam. Dia sendiri membenarkan apabila dilakukan penertiban secara langsung akan berdampak sosial terhadap warga masyarakat sebagai penambang.
“Bagaimanapun juga apabila dilakukan langsung pemberhentian dampak sosialnya sangat besar bagi masyarakat jelas mereka akan kehilangan mata pencaharianya. Dan persoalan inilah yang harus dipikirkan,” tegasnya.
Terpisah, seperti yang disampaikan salah satu warga yang enggan disebut jati dirinya menjelaskan, pihak pemerintah harus melihat secara real lapangan seandainya usaha yang ditekuni puluhan tahun ini ditutup.
Alasan yang mendasar kata dia, hampir 80 persen masyarakat Kecamatan Kendal menggantungkan hidupnya pada usaha penambangan yang berada diwilayahnya.
“Kalau galian ini ditutup saya kira tidak tepat, baik yang dilakukan secara manual maupun dengan alat berat. Lihat sendiri warga disini mayoritas ekonominya dari tambang itu,” pungkasnya.
Pewarta: kun/pr
Editor: Kuncoro
0 comments:
Posting Komentar
Terima-kasih atas partisipasi anda