Tingkatkan Mutu Tembakau Dengan Terapkan Good Agriculture Practices

SINAR NGAWI™ Ngawi-Praktek pertanian yang baik atau Good Agriculture Practices (GAP), pada tanaman tembakau adalah bentuk komitmen produksi yang berdaya saing serta dan mejaga kelestarian lingkungan secara berkesinambungan. Marsudi, Kepala Dinas Pertanian Ngawi menegaskan, pihaknya terus melakukan pembinaan pada petani tembakau dengan menerapkan GAP, guna meningkatkan taraf sosial ekonomi.

“Pemerintah melalua program GAP, telah memberikan sarana dan prasarana bagi petani tembakau, baik berupa bibit, maupun pupuk serta obat pembasmi hama,” terang dia.

Tambahnya, program GAP sendiri merupakan bentuk penerapan sertifikasi dalam pembudidayaan bibit mendasar standart yang telah ditentukan, dengan demikian akan menghasilak produksi tembakau yang berkualitas dan berdaya saing tinggi.

“Dengan penerapan bibit tembakau yang bersertifikasi, maka secara dampak terhadap lingkungan juga terjaga secara berkelanjutan,” urainya kemudian.

Terpisah, Sojo ketua Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) cabang Kabupaten Ngawi, memaparkan, bahwa dengan adanya pembinaan dan pelatihan dari Dispertan setempat, pihaknya juga merasa terbantu, baik dari segi sarana maupun prasarana produksi tembakau.

“Kendala yang sering muncul sehingga terjadi gagal panen adalah para petani sering terjebak dalam kejar tanam, sehingga kurang memperhatikan musim,” terang Sojo.

Meski begitu, dalam beberapa tahun terakir ini serta munculnya program GAP, yang terus difasilitasi oleh dinas terkait, masih menurut Sojo, hal ini sedikit banyak bisa membantu petani tembakau baik dari segi produksi maupun taraf ekonomi petani tembakau.

“Kita akan lakukan pembinaan, baik cara tanam, panen hingga perajangan guna meningkatkan produksi tembakau di Ngawi yang bermutu tinggi,” pungkas Sojo.ADV Dispertan Ngawi
Pewarta: Kun/pAn
Editor: Kuncoro

Berita Terkait