SINAR NGAWI™ Ngawi-Musibah banjir yang melanda 26 desa dari 6 kecamatan wilayah Ngawi, membuat sedikitnya 1.016 hektar areal perawahan diprediksi rawan gagal panen. Data yang diperoleh dari Dinas Pertanian (Disperta) setempat juga secara detail tercatat 3.746 petani sangat merasakan dampak dari musibah banjir ini lantaran usia tanaman padi yang rata rata sudah 80 hingga 90 hari terendam banjir.
“Terpaksa harus dipanen dengan resiko basah seperti ini daripada membusuk,” ungkap Sutikno petani asal Desa Purwosari, Kecamatan Kwadungan, Ngawi.Hal ini juga dilakukan oleh para petani di Kecamatan Kwadungan dari 8 desa terpaksa mempercepat masa panen.
Pemandangan seperti itu bisa dilihat di beberapa desa antara lain Purwosari, Dinden, Kendung, Simo, Tirak, Sumengko, Pojok dan Mojomanis.
Sedangkan di Kecamatan Geneng terparah di Desa Kasreman hampir 200 hektar lahan sawah terendam.
Padahal wilayah ini belum memasuki masa panen dengan usia berkisar antara 70-80 hari.
Dampaknya pun jelas, jika banjir tidak lekas surut potensi gagal panen didepan mata dan petani pun dibuat pasrah.
Pewarta: Kun/pr
Editor: Kuncoro
0 comments:
Posting Komentar
Terima-kasih atas partisipasi anda