media online pemberitaan kabupaten ngawi
Diberdayakan oleh Blogger.

Jumat, 20 November 2020

Home > > Diversifikasi Produk Non Pangan, Mengubah Debog Pisang Bernilai Ekonomi Tinggi

Diversifikasi Produk Non Pangan, Mengubah Debog Pisang Bernilai Ekonomi Tinggi

Dinas Koperasi Dan Um Kabupaten Ngawi

SINAR NGAWI™ Ngawi-Di masa Pandemi Covid 19, diversifikasi produk non pangan merupakan salah satu jalan dalam rangka percepatan pemulihan ekonomi masyarakat.

Didik Dwi Utomo, Sekdin Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Ngawi mengatakan bahwa dalam upaya percepatan pemulihan ekonomi masyarakat akibat pandemi Covid 19 saat ini, yang paling berprospek adalah menciptakan ekonomi kreatif dengan mengkreasi sumber daya lokal yang ada. 

“Dengan demikian, maka penganekaraman non pangan menjadi sesuatu yang mempunyai nilai tambah yang tentunya bisa meningkatkan pendapatan keluarga,” kata dia. 

Tambahnya, untuk menciptakan ekonomi kreatif di masyarakat tersebut, Dinkop dan UM adakan pelatihan kepada ibu-ibu pelaku usaha mikro di Ngawi, untuk menyulap pelepah pisang kering menjadi produk-produk yang bernilai ekonomi tinggi, seperti tas dan sandal. 

Terpisah, Maisir, Ketua BTC (Bojonegoro Tim Creatif) dan tim WED (Wisata Edukatif Debog) pengrajin pelepah pisang kering, sekaligus narasumber pada acara pelatihan pembuatan produk pelepah pisang di Ngawi, mengatakan bahwa dalam pelatihan pembuatan produk-produk tersebut, bermodalkan pelepah pisang kering yang diproses. 

“Yang mana bahan baku dari pelepah pisang selanjutnya dibuat pola menjadi tas atau sandal. Setelah itu dipotong dan dirakit menjadi produk, yang kemudian dilakukan finishing sebelum dipasarkan,” urai Maisir. 

Untuk produk yang bisa dibuat dari pelepah pisang tersebut tidak hanya tas dan sandal, melainkan produk-produk perabotan rumah tangga, dan fashion serta hiasan dinding. 

Dengan pengetahuan ekonomi kreatif mengubah pelepah pisang menjadi produk bernilai ekonomi tinggi tersebut dapat menjadi motivasi kepada peserta pelatihan untuk lebih kreatif lagi, serta bisa disosialisasikan kepada lingkungannya. 

“Harga produk dari pelepah pisang kering tersebut bervariasi mulai dari Rp 5000 seperti gantungan kunci dan bros, hingga Rp. 750 ribu seperti lukisan atau siluet,” pungklasnya.  

Pewarta: LiA
Editor : Kuncoro
Copyright : SN


Berita Terkait



0 comments:

Posting Komentar

Terima-kasih atas partisipasi anda