SINAR NGAWI™ Ngawi-Gelar budaya kearifan lokal berupa ritual tahunan Keduk Beji di Desa Tawun Kecamatan Kasreman Ngawi, berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, karena dilakukan secara terbatas karena masih dalam kondisi krisis kesehatan akibat pandemi Covid- 19.
Peggy Yudho, Camat Kasreman Ngawi mengatakan bahwa jalannya upacara adat kali ini ditutup untuk umum, sehingga pesertanya adalah kalangan internal warga Tawun.“Jauh-jauh hari sudah kami sosialisasikan, bahwasanya karena Covid 19, maka rtitual Duk Beji (Keduk Beji) hanya dilakukan untuk warga Desa Tawun saja, dengan protokol kesejatan yang ketat,” terang dia.
Tambahnya, untuk upaya antisipasi penyebaran covid-19, maka jalannya upacara ini melibatkan gugus covid-19 dan tenaga medis dari puskesmas Kasreman.
“Sedangkan untuk antisipasi dari internal upacara adat keduk biji adalah acara ritual dipadatkan, yang biasanya memakan 4 jam lebih pada kondisi normal, maka kini dalam waktu 2 jam harus selesai,” terangnya kemudian.
Terpisah, Zaenal, Kabid Kebudayaan Disparpora Ngawi mengatakan bahwa upacara adat kedik beji di Desa Tawun merupakan aset budaya di Ngawi dan melestarikannya adalah upaya nguri-uri budaya dan tradisi.
Pihaknya mengapresiasi terlaksananya upacara adat keduk beji, meskipun hanya sederhana, namun terlaksana dengan lancar. Upacara adat keduk beji sendiri, dilaksanakan pada selasa kliwon berdasarkan penanggalan jawa setiap tahunnya.
Diketahui, ritual dimulai dari pemuda desa terjun ke air sumber untuk mengambil sampah dan daun-daun yang mengotori kolam dalam setahun terakhir.
Dalam proses ini, diwarnai mandi lumpur oleh para pemuda yang terjun ke air. Setelah itu, dilanjutkan dengan mengganti kendi ke dalam pusat sumber, dilanjut penyiraman air legen ke dalam sumber Beji dan penyeberangan sesaji dari arah timur ke barat sumber.
Pewarta: Asri
Editor : Kuncoro
Copyright : SN
0 comments:
Posting Komentar
Terima-kasih atas partisipasi anda