SINAR NGAWI™ Ngawi-Program TBS (Trap Barrier System), sebagai upaya menanggulangi OPT (Organisme Pengganggu Tanaman), dilaksanakan serentak di wilayah Kabupaten Ngawi guna membasmi hama tikus.
Ony Anwar, Wakil Bupati Ngawi, disela-sela acara seremonial di lahan pertanian Desa Jatirejo, kecamatan Kasreman mengatakan bahwa ini merupakan bentuk komitmen untuk menciptakan pertanian yang ramah lingkungan.“Hal ini sekaligus untuk mengakhiri jebakan tikus menggunakan arus listrik, yang mana dengan metode TBS dipastikan ramah lingkungan, serta tidak membahayakan keselamatan petani,” terang dia.
Tambahnya, TBS merupakan sistem bubu perangkap yaitu berupa pemasangan barrier plastik atau mulsa yang dilubangi dengan jarak tertentu dan didalam lubang tersebut diberi jebakan tikus.
“TBS lebih efektif dan efisien, dimana sudah dilakukan uji coba pada lahan pertanian padi demplot di Dusun Mardiasri, Desa Jururejo Ngawi, dengan hasil yang memuaskan,” tambahnya kemudian.
Sementara, gerakan program TBS di Desa Jatirejo, kecamatan Kasreman, dihadiri pula oleh Dandim, Sekda, Polres, PLN dan seluruh gapoktan (gabungan kelompok tani) di Ngawi,
Terpisah, Agus Suwoko, Kades Jatirejo mengharapkan launching TBS didesanya dapat berjalan sebagaimana harapan. “Kita harapkan petani memakai sistem TBS ini guna membasmi tikus sehingga dapat meningkatkan produksi padi,” terang Agus.
Pewarta: ASRI
Editor : Kuncoro
Copyright : SNM
0 comments:
Posting Komentar
Terima-kasih atas partisipasi anda