SINAR NGAWI™ Ngawi-Di Tengah pandemi covid-19, saat yang lainnya mengalami keterpurukan, namun untuk sektor produksi padi di Ngawi selama tahun 2020, justru mengalami surplus.
Marsudi, Kepala dinas pertanian Ngawi mengatakan bahwa selama satu tahun sasaran tanam padi mencapai 138.000 hektar, dimana dengan 3 tanam setahun, musim tanam yang pertama 100 %, musim tanam yang kedua 100 % dan musim tanam yang ketiga 70%, sehingga IP (indeks pertanaman) sebesar 2,7.“Produksi padi pada tahun 2020 di Ngawi mencapai 777.000 ton gabah kering giling, yang mana capaian tersebut di tingkat nasional menduduki peringkat ke 6, sedangkan di tingkat propinsi jawa timur mendapat peringkat ke 2, dengan luasan lahan pertanian 50.000 hektar,” kata dia.
Tambahnya, jika dibandingkan dengan hasil yang selisihnya tidak jauh beda dengan peringkat 1, yaitu daerah Lamongan yang mempunyai luasan lahan pertaniannya mencapai 83.000 hektar.
“Kendala adanya hama pengganggu tanaman, maka dengan berbagai upaya dan kerjasama berbagai pihak, berhasil ditekan di bawah 5 %, sehingga tidak sempat mengganggu total produksi padi di Ngawi,” jelasnya lagi.
Disinggung mengenai kartu tani yang berfungsi untuk memfasilitasi bantuan kepada petani termasuk untuk penyaluran pupuk bersubsidi, saat ini masih dalam proses penyaluran dari bank BNI kepada petani.
“Namun demikian karena pandemi covid-19 untuk sementara pembagian kartu tani dipending, sehingga untuk penyaluran pupuk bersubsidi di tahun 2021 ini dilakukan secara manual sebagaimana tahun-tahun sebelumnya,” pungkasnya.
Pewarta: Tim
Editor : Kuncoro
Copyright : SNM
0 comments:
Posting Komentar
Terima-kasih atas partisipasi anda