SINAR NGAWI™ Ngawi-Dampak krisis kesehatan yang tak berkesudahan akibat pandemi Covid 19, ternyata mampu menciptakan inisiatif dan kreatifitas, seperti ibu-ibu rumah tangga di Ngawi yang menekuni ekonomi kreatif berupa kerajinan anyaman tas plastik.
Yuntari, ibu rumah tangga, warga Desa Mojo kecamatan Bringin Ngawi mengatakan bahwa menjadi tenaga penganyam tas plastik sudah dilakukan lebih dari tiga tahun dan secara ekonomi diakuinya juga tak terpengaruh meski dalam kondisi pandemi Corona.“Sangat membantu kebutuhan keluarga, karena menganyam tas plastik ini dikerjakan di rumah,” kata dia.
Tambahnya, setelah selesai menjadi sebuah tas plastik anyaman, kemudian disetor kembali ke pusat tas plastik yang berada di Desa Brangol Kecamatan Karangjati Ngawi.
Untuk upah pengerjaan anyaman tas plastik, selain bergantung kepada besar kecilnya tas, juga berdasarkan bahannya. Untuk membuat satu tas plastik dengan ukuran paling kecil diupah Rp. 900, ukuran sedang Rp. 1200, dan ukuran agak besar Rp. 1800 dan yang paling besar diupah Rp. 2000.
Sementara kegiatan menganyam tas plastik yang dilakukan di sela-sela kegiatan rumah tangga seperti masak, mencuci dan bersih-bersih rumah tersebut, persatu harinya bisa diselesaikan 10 buah tas plastik.
“Lumayan untuk menutup kebutuhan rumah tangga, dalam seminggu upah berkisar antara Rp. 56.000 sampai Rp. 90.000,” pungkasnya.
Pewarta: TiM
Editor : Kuncoro
Copyright : SNM
0 comments:
Posting Komentar
Terima-kasih atas partisipasi anda