SINAR NGAWI™ Ngawi-Recovery ekonomi adalah sesuatu yang tak bisa ditawar, lantaran masyarakat hampir satu tahun terdampak akibat pandemi. Meski demikian, guna mengantisipasi terjadi outbreak maka perlu hand break guna mengatasi lonjakan kasus Covid 19.
Ony Anwar Harsono, Bupati Ngawi mengatakan bahwa untuk strategi yang cocok adalah dilakukan PPKM skala mikro, yang mana kebijakan terkait pembukaan tempat wisata, maupun kegiatan sosial kemasyarakatan seperti hajatan, pengajian bisa dilakukan asal desa tersebut masuk kategori hijau dan tetap menerapkan protokol kesehata.“Kebijakan pelonggaran kegiatan PPKM skala mikro, adalah ketika satu desa di wilayah kabupaten mengalami zona merah, maka desa itu saja yang di lockdown untuk semua kegiatan kemasyarakatan maupun wisata,” kata dia.
Tambahnya, kebijakan lainnya terkait pemulihan ekonomi, salah satunya keberadaan warung angkringan, maka yang terpenting bukan pada pembatasanya jam bukanya, namun lebih kepada physical distancing diantara pembelinya serta disediakan cuci tangan pakai sabun di angkringan tersebut.
Sedangkan untuk antisipasi lonjakan angka penyebaran covid-19 di Ngawi, untuk testing dan tracing telah diupayakan mandiri karena untuk PCR swab sudah bisa diadakan sendiri oleh Pemkab Ngawi yang berada di Puslabkesda.
Sementara, kesiapan lembaga kuratif, yang mana RSUD dr Suroto, telah dilakukan penambahan bed perawatan pasien covid-19 dari semula 52 menjadi 85 bed serta ICU yang semula hanya 2 menjadi 6.
Sedang lembaga kuratif yang lain, yaitu RS Widodo Ngawi, juga ada penambahan, dari 12 menjadi 25 bed dan ICU dari semula 2 menjadi 4.
“Jadi kita harus gas pol untuk pemulihan ekonomi, dan kita juga harus siap rem pol ketika ada lonjakan akibat adanya kebijakan pelonggaran dari program PPKM mikro.” Pungkasnya.
Pewarta: sAy
Editor : Kuncoro
Copyright : SNM
0 comments:
Posting Komentar
Terima-kasih atas partisipasi anda