media online pemberitaan kabupaten ngawi
Diberdayakan oleh Blogger.

Kamis, 04 Maret 2021

Home > > Launching 15 Desa Organik Guna Wujudkan Ngawi Menjadi Sentra Pertanian Organik

Launching 15 Desa Organik Guna Wujudkan Ngawi Menjadi Sentra Pertanian Organik

Ngawi dalam berita hari ini dan terkini

SINAR NGAWI™ Ngawi-Guna menciptakan kondisi yang bersih, nyaman, aman, dan sehat bagi warga masyarakat, salah satunya dengan menciptakan sektor pertanian yang ramah lingkungan dengan ditandai launching 15 desa organik yang ada di Ngawi.

Ony Anwar Harsono, Bupati Ngawi saat launching bertempat di desa Sidomakmur kecamatan Widodaren Ngawi mengatakan bahwa 15 desa ini adalah desa yang sudah difasilitasi kegiatan pertanian organiknya. 

“Ini merupakan desa pioner yang nantinya akan memberikan testimoni, sosialisasi dan informasi serta pelatihan kepada desa yang lain, sehingga kedepannya semua desa di Ngawi menjadi desa organik,” kata dia. 

Tambahnya, desa organik bertujuan untuk menyiapkan petani di Ngawi agar tidak tergantung mengandalkan subsidi pupuk dari Pemerintah, petani bisa survive dengan jalan meningkatkan kemandirian dengan pertanian ramah lingkungan berkelanjutan. 

“Untuk pertanian berbasis organik, yang menjadi titik berat adalah untuk mengembalikan ekosistem pertanian yang rusak akibat pemakaian pupuk kimia yang sudah berjalan puluhan tahun,” jelasnya.

Terpisah, Marsudi, Kepala Dinas Pertanian setempat, juga menegaskan, diawali launching 15 desa dannantinya akan bertambah 2 desa perkecamatan pada musim penghujan pertama, bertambah lagi 2 desa pada musim berikutnya, sampai semua desa di Ngawi merupakan desa organik. 

Sementara untuk luasan lahan pertanian organik di Ngawi saat ini adalah 5 hektar dan akan bertambah seiring pelaksanaan pertanian organik di Ngawi. 

Diketahui, penerapan pertanian organik memang tidak bisa serta merta langsung menghentikan pupuk kimia, melainkan pengurangan pupuk kimia secara bertahap. Untuk memperbaiki tanah yang sudah puluhan tahun terakumulasi pupuk kimia, salah satu caranya adalah dengan pemberian kompos 2 ton/hektar/musim. 

“Cara tersebut jika dilakukan selama 3 tahun, maka lahan sudah subur kembali dan sdh bisa nol pupuk kimia,” kata Marsudi. 

Pewarta: sAy
Editor : Kuncoro
Copyright : SNM


Berita Terkait



0 comments:

Posting Komentar

Terima-kasih atas partisipasi anda