SINAR NGAWI™ Ngawi-Pemprov DKI Jakarta melalui PT Food Station Tjipinang Jaya bersama Pemkab Ngawi, menyepakati perjanjian sistem resi gudang (SRG) beras guna pemenuhan pangan antar daerah dengan target 1000 ton di tahun 2021.
Gubernur DKI Jakarta, mengatakan bahwa Jakarta memiliki ketergantungan yang sangat tinggi terhadap produksi beras dari luar daerah, namun demikian Jakarta tidak hanya menginginkan produksi beras dengan kualitas baik saja, tap juga memikirkan kesejahteraan petaninya.“Kerja sama yang dilakukan dengan Pemkab Ngawi dengan sistem resi gudang, dapat dipastikan petani Ngawi mendapatkan manfaat yang lebih baik, sehingga petani makin sejahtera,” kata dia.
Tambahnya, dengan mengadopsi contract farming dan SRG, hal ini guna memastikan meningkatkan hasil produksi pangandengan dan kesejahteraan petani makin meningkat.
“Ini merupakan bentuk ucapan terima kasih dan balas budi kepada petani yang sudah menyiapkan pangan bagi warga yang ada di perkotaan, khususnya Jakarta,” tambahnya lagi saat melepas 8 truk pengiriman beras ke Jakarta bertempat di Dusun Alas Pecah, Desa Geneng, Kecamatan Geneng Ngawi,
Ditempat yang sama, Khofifah Indar Parawansa, Gubernur Jawa Timur yang turut hadir dalam penandatangan kerjasama Pemprof DKI Jakarta dengan Pemkab Ngawi, menyampaikan apresiasi atas kerjasama yang dilakukan kedua belah pihak.
“Yang mana dengan kerjasama SRG tersebut diharapkan dapat terus dilakukan, utamanya untuk penyerapan produksi padi Jawa Timur,” ujarnya.
Sementara Pamrihadi Winarya, Direktur PT Food station Tjipinang Jaya dari Jakarta mengatakan bahwa sebenarnya kerjasama dengan Gapoktan di Ngawi sudah dilakukan sejak tahun 2015 yang lalu, meskipun masih dalam skala menengah. Dan untuk tahun 2021 ini target pemenuhan produksi beras dari Ngawi sebesar 1000 ton.
Pewarta: sAy
Editor : Kuncoro
Copyright : SNM
0 comments:
Posting Komentar
Terima-kasih atas partisipasi anda