SINAR NGAWI™ Ngawi-Komoditas tanaman pangan selain padi dan jagung, tanaman ubi jalar ternyata juga diminati masyarakat sebagai potensi pangan alternatif serta sumber karbohidrat sekaligus penunjang ketahanan pangan.
Khusus di Kabupaten Ngawi, budidaya ubi jalar mulai mendapat perhatian serius dari dinas pertanian, dimana berbagai upaya dilakukan salah satunya dengan memberikan bantuan bibit ubi jalar yang bersumber dari Dana Insentif Daera (DID) APBD 2021.Muh. Hasan Zunairi, Kasi Produksi Tanaman Dinas Pertanian Ngawi mengatakan bahwa, di wilayah Ngawi, kondisi yang sangat cocok untuk budidaya ubi jalar ini meliputi daerah lereng gunung Lawu, seperti di 4 kecamatan yaitu Kendal, Jogorogo, Ngrambe dan Kecamatan Sine.
“Jenis ubi jalar yang biasa ditanam di lahan pertanian budidaya tersebut adalah varietas dari Majalengka warna putih dan ungu,” kata dia.
Untuk di tahun 2020, masih menurutnya, mampu menghasilkan 28,67 ton/hektar, sehingga dari luasan lahan 996 hektar maka total diproduksi mencapai 28.539 ton.
Sementara untuk pangsa pasar ubi jalar saat ini masih mencukupi pasar lokal, dan diambil langsung oleh pembeli dari lahannya.
“Kita akan memberikan ruang kepada petani ubi jalar terutama dalam pemasaran hasil panen dan penanganan pasca panen, sehingga dapat meningkatkan nilai ekonominya.” Pungkasnya.
Pewarta: sAy
Editor : Kuncoro
Copyright : SNM-ADV
0 comments:
Posting Komentar
Terima-kasih atas partisipasi anda