SN-Media™ Kota-Memasuki musim kemarau, berbagai antisipasi dini dilakukan guna menghadapi potensi kekeringan meteorologis untuk beberapa dasarian kedepan.
Teguh Puryadi, Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD (Badan Penanggulan Bencana Daerah) Ngawi, mengatakan bahwa kekeringan merupakan rutinitas bencana yang terjadi di Ngawi.“Sehingga penanganannya merupakan skala prioritas, dan pihak BPBD Ngawi sudah bergerak untuk lakukan upaya persiapan droping air bersih, dengan pendataan dan survei di lapangan,” kata dia.
Hasil pendataan dan survey di lapangan, masih menurutnya, diketahui bahwa ada sekitar 44 desa di 10 kecamatan berstatus kering kritis, yang artinya betul-betul membutuhkan air bersih. 10 kecamatan tersebut diantaranya kecamatan Bringin, Kasreman, Padas, Ngawi, Pitu, Kedunggalar, Widodaren, Mantingan dan Karanganyar.
Untuk persiapan droping air bersih ke daerah-daerah yang membutuhkan, BPBD sudah menyiapkan air bersih dengan bekerja sama dengan PDAM.
“Untuk kendaraan untuk mengangkut air bersih, pihak BPBD juga mendapatkan bantuan transportasi dari depo air isi ulang,” pungkasnya.
Pewarta: sAy/Dam
Editor : Kuncoro
Copyright : SNM
0 comments:
Posting Komentar
Terima-kasih atas partisipasi anda