SN-Media™ Ngawi-Pada saat dimulainya program Dana Desa (DD), pengembangan desa di Indonesia mulai bergerak, khusunya pada sektor pariwisata berbasis desa.
Melalui program Doktor Mengabdi, Dr Dodi Irawanto dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis dan tim dari lintas disiplin ilmu, Universitas Brawijaya pada tahun 2020 memulai kegiatan dengan mengenalkan mesin pelet ikan untuk mengembangkan potensi wisata integratif di sekitaran Waduk Pondok.“Jadi mulai dari petani yang termanfaatkan hasil pertaniannya, para pemilik kulinier ikan yang termanfaatkan limbahnya untuk bahan baku pembuatan pelet. Sehinggadiharapkan dapat menggerakan ekonomi masyarakat,” jelas Dr. Dodi.
Pada tahun 2021, keberlanjutan program dengan keterbatasan sumberdaya, Dr Dodi dan Narto selaku ketua BUMDesma Kecamatan Bringin tetap berkomitmen untuk membangun Kawasan wisata integratif dengan memanfaatkan modal Jurang Krowak yang bagi sebagian orang disebut sebagai Raja Ampat-nya Jawa Timur.
Tim pengabdian kepada masyarakat Fak Ekonomi dan Bisnis mencoba untuk melakukan survei dan pemetaan site plan untuk membuat Jurang Krowak sebagai salah satu destinasi wisata alternatif di kawasan Waduk Pondok.
Survei yang dilakukan dari Bulan Juni hingga Agustus dan anggota lab Perencanaan Wilayah Kota, Universitas Brawijaya mendapatkan sebuah pola dan gagasan untuk pengembangan wisata Jurang Kerowak.
Dengan solusi desain site plan dan gambaran tampilan yang terdiri pintu masuk, jembatan dan ide pembuatan amfiteater untuk pertunjukan seni budaya yang diharapkan dapat menarik wisatawan untuk datang ke New JurangKerowak, serta dermaga untuk wisata kapal di danau buatan ini tentunya dengan komitment semua pihak utamanya DinasPariwisata dan Pemerintahan Kabupaten Ngawi.
Joshua M
Editor : Kuncoro
Copyright : SNM
0 comments:
Posting Komentar
Terima-kasih atas partisipasi anda