SN-Media™ Surabaya-Selama menjalankan tugas penanganan kedatangan Pelaku Perjalanan Luar Negeri (PPLN) di Bandara Internasional Juanda, Surabaya, Dansubsatgas diminta untuk bersikap tegas. Namun, ketegasan itu harus dilandasi dengan adanya sikap humanisme.
Demikian ditegaskan Pangdam V/Brawijaya, Mayjen TNI Nurchahyanto usai menerima paparan soal pengamanan kepulangan PMI (Pekerja Migran Indonesia) di Ruang Bina Yudha, Makodam V/Brawijaya, Surabaga pada Jumat, (31/12)."Ini berlaku pada semua Dansubsatgas. Saya minta untuk tegas, tapi santun dan humanis," ujar Pangdam.
Jenderal bintang dua itu kembali mengatakan, penerapan protokol kesehatan harus dijadikan dasar utama bagi semua Subsatgas yang nantinya akan dilibatkan dalam upaya pengamanan tersebut. "Kepala BNPB tadi malam menyampaikan, nanti yang datang itu PMI semua. Kemudian, untuk menunggu hasil PCR, tidak di holding bay. Tapi, langsung karantina," jelas Pangdam.
Holding bay, menurut Pangdam, adalah tempat untuk persiapan menuju tempat karantina bagi PMI. Di tempat itu, nantinya akan dilakukan pemisahan antara PMI dan non PMI. "Sementara menunggu keputusan dari Menko Marves. Tadi malam, Kepala BNPB sudah menyetujui kalau hasil swabnya di tempat karantina," kata Mayjen Nurchahyanto.
Untuk diketahui, pelaksanaan pengamanan itu nantinya akan dibagi menjadi beberapa shift. Bahkan, para Subsatgas itu nantinya diwajibkan untuk melakukan patroli rutin di sekitar kawasan yang dijadikan lokasi karantina, maupun di sekitaran Bandara Juanda.
Pusat Pemberitaan KODAM V/BRAWIJAYA
Editor : Kuncoro
Copyright : SNM
0 comments:
Posting Komentar
Terima-kasih atas partisipasi anda