SN-Media™ Ngawi-Bisnis budidaya tanaman hidroponik semakin menjanjikan, seiring perubahan mindset masyarakat untuk kembali hidup sehat dengan sayur, utamanya sayuran hasil pola hidroponik organik.
Tunjung Nurman (30), warga Dusun Cupo, Desa Grudo, Kecamatan Ngawi, mulai menekuni tanaman sayuran hidroponik, dengan instalasi 1000 lubang dengan ukuran 28 meter persegi.Masih menurut dia, dari beberapa jenis sayuran yang awalnya direncanakan ditanam yaitu sawi pakcoy, selada dan kangkung, dan saat ini difokuskan pada selada saja, dikarenakan pangsa pasarnya lebih menjanjikan.
“Produk selada dikirim ke beberapa resto besar di Ngawi maupun customer rumah tangga,” katanya.
Budidaya selada hidroponik, dari awal mulai semai hingga panen berkisar 40-45 hari. Keuntungan budidaya hidroponik salah satunya panen bisa diseting dengan awal penanaman yang berbeda, sehingga siklus panennya tidak terputus atau panen setiap hari setelah 45 hari.
Pewarta: Panji/DaM
Editor : Kuncoro
Copyright : SNM
0 comments:
Posting Komentar
Terima-kasih atas partisipasi anda