SN-Media™ Ngawi-Naiknya harga serta langkanya dipasaran minyak goreng (migor) mebuat perajin keripik tempe yang tersentra di Desa Karangtengah Prandon, Ngawi Kota, terpaksa mengurangi jumlah produksinya.
Juminten (65), salah satu pelaku UMKM perajin keripik tempe setempat, mengatakan bahwa, dirinya terpaksa menaikkan harga jual guna menekan kerugian.“Kalau minyak goreng dipasaran tidak ada, terpaksa mengentikan pembuatan keripik tempe,” ungkap dia.
Selain kenaikan harga migor, kini juga dihadapkan dengan naiknya bahan baku kedelai, yang mulai merangkak sejak sebulan terakhir.
Hal inipun membuat pengrajin sendiri harus kehilangan omzet karena tidak sebanding dengan biaya produksi. “Harapannya, baik minyak goreng maupun harga kedelai kembali normal, sehingga produksi keripik tempe bisa lancar kembali,” pungkasnya.
Pewarta: tIm
Editor : Kuncoro
Copyright : SNM
0 comments:
Posting Komentar
Terima-kasih atas partisipasi anda