media online pemberitaan kabupaten ngawi
Diberdayakan oleh Blogger.

Sabtu, 26 Februari 2022

Home > > Pupuk Bersubsidi Langka, Komunitas Kampung Beta Luncurkan Pupuk Kompos Plus

Pupuk Bersubsidi Langka, Komunitas Kampung Beta Luncurkan Pupuk Kompos Plus

Pupuk di Ngawi

SN-Media™ Ngawi-Penggunaan pupuk kompos dengan metode sehat organik, telah diujicobakan pada pertanian padi di Paron Ngawi seluas 5 hektar, dan hasilnya terbukti, hasilnya lebih bagus dari pertanian padi konvensial hingga 5-10 kali lipat, dengan rendemen mencapai 66 kg/100 kg gabah.

Muh. Lukmanto (55), warga Dusun Nggandu, Desa Jambangan kecamatan Paron Ngawi, yang juga Ketua komunitas kampung Beta di Paron Ngawi mengatakan bahwa komunitas kampung Beta berusaha untuk mencari jalan keluar atas kelangkaan pupuk bersubsidi. 

Pupuk Kompos Plus, masih menurutnya, merupakan proses fermentasi dari beberapa bahan organik untuk memadukan beberapa unsur, seperti unsur nitrogen dari urine sapi dan daun-daunan, unsur phospat dari gedebok/batang semu pisang, serta unsur kalium dari sabut kelapa. 

Sedangkan untuk pupuk anorganik menggunakan ukuran minimal, yaitu untuk pertanian padi dibutuhkan nitrogen 90-100 kg/ha, phospat sejumlah 120-130 kg/ha, serta unsur Kalium sejumlah 80-90 kg/ha. 

Sementara keanggotaan komunitas kampung Beta sendiri saat ini mencapai puluhan orang yang sebagian besar petani, tidak hanya terkonsentrasi di wilayah Paron saja, namun sudah ada perwakilan di beberapa kecamatan seperti Kedunggalar dan Kendal. 

Untuk uji coba pupuk Kompos Plus sendiri, tidak hanya untuk pertanian padi, namun sudah ke beberapa jenis tanaman lain, seperti semangka dan cabai serta yang terbaru diujicobakan pada budidaya lele dan terbukti dengan pakan yang lebih sedikit namun hasilnya lebih maksimal.  

Pewarta: TiM
Editor : Kuncoro
Copyright : SNM


Berita Terkait



0 comments:

Posting Komentar

Terima-kasih atas partisipasi anda